Denpasar (Antara Bali) — Kelompok penghobi atraksi BMX atau olahraga bersepeda dengan gerakan-gerakan ekstrim, Indonesian BMX All Stars atau IBAS, melakukan inovasi guna menjadikan kegiatan tersebut sebagai bagian dari pengembangan industri kreatif.
"Kami optimistis atraksi BMX yang dipadukan dengan seni budaya daerah, seperti di Bali, akan laku dijual guna mendukung pengembangan pariwisata," kata Alex Pudjianto, penggagas sekaligus pimpinan Indonesian BMX All Stars (IBAS), dalam penjelasan disampaikan kepada ANTARA di Denpasar, Selasa.
Direktur Utama PT Bintang BMX Indonesia itu menyampaikan hal tersebut setelah sukses meresmikan Indonesian BMX All Stars (IBAS) Sky Park, Minggu (4/12) di Roof Mega Bekasi Hypermall yang beroperasi setiap hari hingga pukul 22.00 WIB.
Olaharaga motocross bertenaga manusia atau bicycle moto cross (BMX) yang muncul sejak 1970 di California, Amerika Serikat itu, katanya, juga segera digelar di Ubud, Kabupaten Gianyar, dengan sebutan BALIBAS.
"Untuk penyelenggaraan BALIBAS di Ubud, kami akan mengkreasinya dengan memadukan seni budaya di pulau wisata internasional ini, sehingga akan mampu menarik perhatian wisatawan dari berbagai negara," ucap Alex.
Sementara peresmian IBAS BMX Sky Park di Bekasi sebagai apreasiasi dan ungkapan syukur dari manajemen PT Bintang BMX Indonesia atas rampungnya pembangunan sarana IBAS yang merupakan institusi profesional di bidang jasa, khususnya industri BMX.
Penyelenggaraan IBAS di Bekasi mengangkat tema "Trust in Ride, BMX Street Competition 2011". "Untuk di Ubud masih kami siapkan tema yang sesuai. Demikian pula untuk di daerah lain. Untuk di Medan, misalnya, kami mendapatkan saran untuk menyebutnya HORASIBAS," katanya. (*/T007)
IBAS Inovasi BMX Jadi Industri Kreatif
Selasa, 6 Desember 2011 19:46 WIB