Denpasar (ANTARA) - Perkembangan sektor pariwisata di Bali bagian selatan mendorong pertumbuhan swalayan lokal, seperti Coco Group, untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan menyediakan segala kebutuhan sarana dan prasarana termasuk kebutuhan makan serta minuman.
"Kemajuan sektor pariwisata di kawasan Bali bagian selatan, khususnya di kawasan Nusa Dua kami tertarik untuk membuka Coco Supermarket agar bisa memenuhi masyarakat dan wisatawan yang berlibur di Pulau Dewata," ujar pemilik Coco Group, Nengah Natyanta, di Nusa Dua, Bali, Minggu (27/10).
Didampingi Managing Director Wayan Sudira, ia mengatakan saat ini sebagai perusahaan ritel, pihaknya telah memiliki gerai serta supermarket tersebar di Bali dan Nusa Tenggara dengan memiliki karyawan hingga 2.000 orang.
"Selain tetap berkomitmen menambah jaringan, kami dalam kesempatan juga memperkenalkan CocoPay - platform pembayaran digital resmi bekerja sama dengan DOKU dengan tagline Simple digital payment Coco Pay akan menjadi eWallet guna mempermudah bagi karyawan dan pelanggan karena dilengkapi berbagi fitur, seperti pembelian pulsa, pembelian token listrik dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Seminar "minimarket" awali HUT ke-81 Antara di Bali (video)
Natyanta lebih lanjut mengakui persaingan bisnis saat ini cukup ketat, karena itu diperlukan kreatif dan mampu memenuhi selera pasar. Kelebihan pelaku usaha lokal sudah memiliki kelebihan, yakni mengenal lebih dekat, sehingga lebih baik kondisi lingkungannya," ucapnya.
"Sekarang tinggal melakukan inovasi sehingga bisa menciptakan pangsa pasar sesuai dengan kebutuhan masyarakat," kata pengusaha asal Sidemen, Kabupaten Karangasem.
Natyanta optimistis, bahwa dengan kehadiran 119 gerai (outlet), usahanya mampu tetap tumbuh sekitar dua digit setiap tahunnya. "Memang pasar nasional tumbuh sekitar lima persen, tapi kami optimistis bisa dua digit dibanding tahun lalu," katanya.
Baca juga: Kadin Bali minta pelaku ritel lokal mendapat pengecualian moratorium (video)
