Semarapura (Antara Bali) - Kerajinan benda sakral berbentuk genta yang sering digunakan oleh pemuka umat Hindu memimpin acara persembahyangan di Bali, menembus pasar kerajinan global.
"Saya mulai mengerjakan pekerjaan ini sejak tahun 1989, mewarisi pekerjaan orang tua," kata I Ketut Suwedana, pengrajin genta ketika ditemui di rumahnya di Banjar Budaga, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Jumat.
Menurut dia, hasil karya seninya itu dikirimkan ke berbagai negara, di antaranya Belanda, Jepang, Inggris, dan Swiss.
Bahkan, pihaknya telah memiliki langganan tetap dari Swiss yang selalu memesan hasil karyanya itu secara berkala.
Tahun lalu dia menerima pesanan 75 unit genta dari Swiss dengan harga 60 dolar AS per unit.
Selain itu, Suwedana juga memenuhi permintaan pasar domestik dengan harga Rp400 ribu per unit.
Dalam setiap bulan, dia mampu menyelesaikan 300 unit genta berbahan baku perunggu dan kuningan.(*)
