Denpasar (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar, Bali mengadakan lomba "Pecha Kucha", yakni lomba pemaparan program perlindungan untuk perempuan dan anak.
Kepala Dinas P3AP2KB Denpasar I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti di Denpasar, Kamis, mengatakan lomba tersebut telah dicanangkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam tiga program unggulan, yaitu "Three End" di antaranya akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri kesenjangan akses ekonomi bagi perempuan.
"Lomba Pecha Kucha sebagai langkah untuk mensosialisasikan 'Three End' tersebut sehingga dapat menekan kekerasan di masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra mengatakan Pecha Kucha merupakan lomba presentasi sederhana untuk memaparkan setiap program perlindungan perempuan dan anak yang ada di Kota Denpasar.
Ia mengatakan melalui lomba tersebut adalah salah satu cara untuk melakukan kampanye menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Disamping juga untuk melaksanakan kesetaraan gender di Kota Denpasar.
"Saya harapkan melalui lomba ini dapat mengantisipasi dan menghilangkan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ucap istri Wali Kota Denpasar Rai Mantra,
didampingi Wakil Ketuanya Kerti Rai Iswara.
Ia mengatakan dalam lomba ini akan membentuk inspirasi baru yang dapat memberikan penyuluhan secara berkesinambungan.
Sementara itu, Panitia Penyelenggara Lomba "Pecha Kucha" I Made Atmajaya menyampaikan kompeksitasnya tantangan dalam melindungi perempuan dan anak sehingga pemerintah mengambil tindakan segera untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melibatkan semua pihak. Dengan memprioritaskan menyelesaikan kasus-kasus secara pendekatan humanis diharapkan dapat mengurangi kasus kekerasan.
"Dalam lomba kali ini diikuti dari unsur LSM, tokoh adat, tokoh agama dan unsur profesi dengan melombakan lima kategori yang sama. Untuk pemenang akan dilibatkan dalam menyosialisasikan setiap kegiatan di masyarakat.
Baca juga: Pemkot Denpasar sosialisasikan mobil konseling untuk siswa SD
Dalam kesempatan itu, seorang pemenang IGA Mastutik guru SD Negeri 2 Sesetan mengaku kegiatan ini sangat tepat untuk mengajak semua peduli terhadap perempuan dan anak.
Karena sekarang ini masih terjadi kekerasan pada perempuan dan anak. Melalui lomba ini diharapkan dapat membentuk inspirator untuk mencegah kekerasan.
"Kami berharap para inspirator ini diharapkan dapat memberikan motivasi terhadap masyarakat untuk turut peduli terhadap perempuan dan anak," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar kampanyekan program "Si Darling"
Denpasar adakan lomba "Pecha Kucha" untuk lindungi perempuan-anak
Jumat, 4 Oktober 2019 5:22 WIB