Bangli, Bali (ANTARA) - Bupati Bangli I Made Gianyar membuka pendidikan jurnalistik desa, karena media dan informasi saat ini sangat penting dan arus informasi yang deras memerlukan pengolahan informasi agar berguna untuk kemajuan masyarakat desa serta meningkatkan kesejahteraannya.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Di zaman modern seperti sekarang ini, keberadaan media sangatlah vital, sehingga informasi itu sudah tanpa batas, karena bisa diakses dimana saja termasuk desa,” kata Bupati Bangli, sebagaimana dikutip dalam siaran pers Diskominfo Bangli, Sabtu.
Hal ini disampaikan Bupati Made Gianyar saat membuka pelatihan jurnalistik aparatur desa tahun 2019 di Kabupaten Bangli, di Gedung Diklat RSJ Provinsi Bali.
Dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi, berita-berita sangat cepat tersebar, baik berita yang positif maupun negatif, termasuk berita bohong (hoaks).
Melalui pelatihan jurnalistik ini, Bupati Made Gianyar berharap setelah memiliki pengetahuan tentang kode etik jurnalistik serta teknik penulisan berita yang benar, peserta bisa mengelola informasi di desa dengan baik, untuk membangun citra positif bagi pemerintahan desa, serta mampu memilah dan meluruskan berita hoaks atau berita tidak benar.
“Saya sangat mengapresiasi pelatihan jurnalistik ini. Melalui pelatihan ini, saya ingin peserta bisa menulis dengan baik dan benar sesuai dengan kode etik jurnalistik. Sehingga informasi yang disampaikan bisa sesuai dengan keinginan yang ingin disampaikan,” katanya.
Baca juga: Sekda Bangli buka pelatihan pemandu wisata buatan
Selain itu, dengan pengetahuan jurnalistik, aparatur desa bisa menginformasikan pembangunan di desa, sehingga bisa diketahui seluruh dunia. Selain itu, yang tidak kalah penting, semua informasi yang ada di desa bisa terkelola dengan baik untuk kemajuan desa.
Sementara itu panitia penyelenggara Gede Suyadnyana dalam laporannya menyampaikan, tujuan dari pelatihan jurnalistik ini adalah untuk memberikan pengetahuan khususnya dunia jurnalistik kepada aparatur desa mengenai berita, foto dan video.
“Peserta dalam pelatihan ini berjumlah 68 orang dari perwakilan desa se-Kabupaten Bangli,” sebut dia.
Baca juga: Bupati Bangli pimpin studi banding desa digital ke Semarang
Ia mengatakan pelatihan jurnalistik ini akan berlangsung selama tujuh hari, yakni dari tanggal 12 - 18 September 2019.
Ada tiga materi yang berikan kepada peserta, yakni Menulis Berita Untuk Website Desa dengan narasumber I Made Sujaya, Video Creative Berbasis Android dan Narasi Video oleh Bram Wijaya dan Pengambilan Video Berita oleh Made Jaya Kusuma.
Setelah pembekalan materi, peserta pelatihan juga akan diajak studi lapangan ke Yogyakarta.
Baca juga: Pemkab Bangli-ANTARA Bali sepakati "Tabloid Digital Khusus"