Denpasar (ANTARA) - Wisatawan asing maupun domestik yang berkunjung ke Bali wajib mengikuti aturan dan tata tertib dalam berlalu lintas, apalagi data kecelakaan menunjukan peningkatan.
Kapolda Bali Inspektur Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose menyampaikan instruksinya saat membuka Operasi Patuh Agung 2019.
"Melalui pariwisata ini kita bisa menghasilkan devisa negara, kalau menurut Menteri Pariwisata adalah 7 miliar dolar, dari 19 miliar dolar yang masuk devisa ke Indonesia. Untuk turis dihasilkan oleh Bali 7 miliar dolar tetapi dengan penghasilan pariwisata ini, kita tidak boleh meninggalkan budaya lalu lintas yang baik di Bali," kata Petrus Reinhard Golose di Denpasar, Kamis.
Ia menegaskan Bali harus mampu memberikan contoh pelaksanaan aturan dalam berlalu lintas yang baik. Pihaknya juga mengimbau budaya lalu lintas yang baik dapat ditunjukkan masyarakat Bali kepada wisatawan asing dan domestik.
Dengan terciptanya lalu lintas yang baik, maka bisa menjadi jaminan bahwa wisatawan juga berkendara dan melakukan kepatuhan dengan baik di Bali.
Ia menambahkan, untuk wisatawan asing juga harus memahami aturan yang ada di Indonesia, seperti penggunaan helm dan surat-surat lengkap berkendara.
"Contoh, orang Indonesia kalau ke Singapura jadi tertib, sedangkan di Singapura kalau ke Indonesia jadi tidak tertib," katanya.
Turis ke Indonesia harus tertib dan orang Bali juga harus menunjukkan bahwa mereka juga berbudaya lalu lintas yang baik dengan tidak meninggalkan kearifan lokal.
Kapolda menegaskan tertib berlalu lintas dengan tidak meninggalkan kearifan lokal. Salah satunya dengan tetap menggunakan helm walaupun saat mengenakan pakaian adat.
Hal ini ditujukan bagi laki-laki dan perempuan di Bali demi keselamatan berkendara.
Contohnya, kata dia, kalau memang harus berangkat sembahyang untuk laki-laki memakai udeng dipersilakan tapi pakai helm dulu. Setelah sampai baru udeng dipakai lagi.
"Mulai dari langkah sederhana sehingga turis-turis juga bisa mengikuti. Ini yang saya katakan ketidakseimbangan antara aturan yang ada dan yang harus kita lakukan," ujarnya.
Pihaknya mengharapkan Bali dapat menunjukkan budaya lalu lintas yang baik sehingga bukan hanya dikenal sebagai daerah wisata tetapi juga provinsi atau pulau yang yang tertib berlalu lintas.
Begitu juga dengan wisatawan asing maupun domestik untuk dapat mengetahui dan memahami aturan berkendara yang benar. Dengan begitu dapat menghindari bertambahnya daftar pelanggaran.