Lambrecht (22) meninggal dunia secara tragis menyusul sebuah kecelakaan pada etape ketiga Senin pekan ini setelah kehilangan kendali atas sepedanya hingga menabrak dinding beton pemisah jalan.
"Sudah diputuskan bahwa semua pebalap Lotto Soudal kami akan memulai etape lima @Tour_de_Pologne hari ini dan akan membalap demi Bjorg," cuit tim ini menjelang awal lomba dari Wieliczka Salt Mine.
It has been decided that all our Lotto Soudal riders will start in stage five of the @Tour_de_Pologne today and will ride for Bjorg. Start will be around 12h45. pic.twitter.com/1gxqhHi068
— Lotto Soudal (@Lotto_Soudal) August 7, 2019
Para anggota dan staf tim telah berdiskusi sampai Selasa tengah malam mengenai apakah pebalap-pebalapnya mesti terus berlomba, lapor kantor berita Polandia PAP seperti dikutip AFP.
Etape kelima sendiri dimenangkan oleh pebalap sepeda Slovenia Luka Mezgec setelah adu sprint untuk mencapai finis di Bielsko-Biala, sedangkan pebalap Jerman Pascal Ackermann tetap memimpin klasemen balapan dengan mengenakan kaus kuning.
Baca juga: Tour d'Indonesia start dari Candi Borobudur dan finis di Bali
Baca juga: Timnas Indonesia tak hanya numpang lewat di Tour d'Indonesia 2019
Balapan ini dilanjutkan setelah penyelenggara menetralisasi dan memperpendek etape keempat Selasa setelah rekan-rekan mendiang Lambrecht pada tim Lotto Soudal mengenakan pita hitam dan mengheningkan cipta selama satu menit.
Mereka kemudian mengulangi memberikan penghormatan dengan berhenti membalap pada jarak yang sama dengan ketika Lambrecht mengalami kecelakaan sehari sebelumnya.
Senin itu orang tua Lambrecht menungguinya di garis finis untuk menyaksikan sang buah hati menyelesaikan lomba, kata penyelenggara lomba seperti dikutip AFP.
Dia diungsikan dari situs kecelakaan untuk dibawa ke rumah sakit di Rybnik dalam kondisi kritis dan kemudian meninggal dunia di meja operasi.
Kejaksaan di kota ini menggelar penyelidikan untuk mengetahui penyebab insiden maut tersebut.