Bangli, Bali (ANTARA) - Bupati Bangli I Made Gianyar meminta koperasi di daerahnya bisa melakukan reorientasi, dari orientasi pada jumlah (kuantitas) menjadi mutu (kualitas), sehingga kebijakan lebih diarahkan untuk memperkuat mutu koperasi.
“Peringatan Hari Koperasi tahun ini harus dijadikan spirit bagi semua. Kalau orang bisa maju dengan Tri Sakti Bung Karno, berdiri di atas kaki sendiri, biasanya badai apapun yang datang tidak akan menjadi masalah, karena kemandirian merupakan faktor utama,” kata Bupati Bangli I Made Gianyar, seperti siaran pers Diskominfo Bangli, Kamis.
Hal itu disampaikan Bupati Made Gianyar saat menghadiri puncak Peringatan Hari Koperasi ke-72 Tahun 2019 di Kabupaten Bangli, Rabu (31/7).
Acara yang dipusatkan di Ruang Audio Visual, Museum Gunung Api Batur,Kintamani, juga dihadiri oleh Kabid Kelembagaan Dinas Koperasi Provinsi Bali IKetut Miniarta, Anggota DPRD Kabupaten Bangli I Nengah Darsana, Plt. KadisKoperasi dan UMKM Kabupaten Bangli Ni Wayan Manik, Ketua Dekopinda Kabupaten Bangli I Wayan Suastika dan perwakilan koperasi se-Kabupaten Bangli.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, “Kita boleh kehilangan apa saja, siapa saja,namun satu hal yang tidak boleh hilang adalah harapan. Sehingga kalau sudah bisa membangun jiwa mandiri, kemajuan akan bisa diraih,” katanya.
Ia mengatakan Kementerian Koperasi dalam lima tahun ini telah melaksanakan reformasi total koperasi. Selain reorinetasi koperasi, rehabilitasi koperasi juga telah dilakukan untuk penguatan sistem database koperasi. Bagi koperasi yang sakit harus dibikin sehat. Kalau tidak bisa disehatkan, makan sudah disiapkan amputasi. Artinya koperasi yang sudah diberi pembinaan namun masih tetap tidak sehat, maka koperasi tersebut harus dimatikan, sehingga data koperasi bisa betul-betul akurat, kuat dan tidak palsu.
Bupati juga mengatakan, meskipun saat ini koperasi di Bangli 80 persen masih bergerak di sektor simpan pinjam saja, tapi tidak menjadi masalah, karena meskipun koperasi lebih banyak bergerak disimpan pinjam, ia meyakini orang yang minjam itu pasti bergerak di sektor produksi. Kecuali bunga yang dipinjamkan sangat rendah, mungkin saja uang yang dipinjam, dipinjamkan kembali.
Namun demikian, Bupati Made Gianyar tetap meminta koperasi di Bangli bisa lebih reorientasi karena masih banyak unit usaha lain yang bisadikembangkan.
Menurut dia, reorientasi penting dikembangkan sehingga koperasi tidak hanya bergelut dijasa simpan pinjam saja. “Meskipun saat ini 80 persen koperasi di Bangli hanya bergerak disimpan-pinjam saja, itu tidak masalah. Tapi, saya minta koperasi di Bangli bisa reorientasi dan merambah unit usaha lain untuk menopang potensi yang ada di masing-masing daerah,” katanya
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Koperasi Ni Wayan Manik dalam laporannya menyampaikan, di usia yang menginjak 72 tahun, perkembangan koperasi di Kabupaten Bangli makin meningkat mencapai 212 koperasi aktif. Sedangkan koperasi yang sudah melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT) mencapai 73,79 persen (152koperasi). Adapun jumlah jumlah modals endiri yang dimiliki koperasi di Bangli mencapai Rp113.287.734.306,-
dan sedangkan modal luar mencapai Rp425.589.483.557, dengan volume usaha mencapai Rp621.865.848.360, dan Sisa Hasil Usaha (SHU) mencapai Rp15.079.148.650, dengan aset koperasi di Bangli mencapai angka Rp559.185.990.974 dan jumlah anggota mencapai 63.982 orang.
Secara kinerja kooperatif, penyaluran keuangan koperasi kepada anggota dan masyarakat UMKM di Kabupaten Bangli peningkatannya mencapai 1,04 persen atau sebesar Rp6.126.303.068 dalam kurun waktu 2017/2018.
Namun demikian, kinerja ini juga ditopang oleh penyaluran kredit program KUR (Kredit Usaha Rakyat) mencapai out standing sebesar Rp239.728.800.000 pada tahun 2018 atau terjadi peningkatan 23,05 persen dari tahun 2017 yang hanya Rp65.737.300.000 yang disalurkan kepada 21.550 UKM di Kabupaten Bangli.
Ia juga mengatakan berdasarkan prestasi ini, di tahun 2018, Kabupaten Bangli mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten peringkat terbaik dalam penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di luar Pulau Jawa. Dan di tahun 2019 per bulan Juli, jumlah penyaluran program KUR sebesar Rp158.189.198.763 kepada 5.908 UKM.
Selain itu, Bangli juga merupakan Kabupaten peringkat terbaik satu penyalur KUR Bank BPD Bali, mengalahkan kabupaten/kota lainnya di Bali dan salah satu koperasi di Kabupaten Bangli yakni Koperasi Industri Kerajinan Rumah Tangga (Kopinkra) Kriya Bambu Sedana, Desa Sulahan, Susut Bangli juga memenangkan penghargaan Koperasi Award Nasional, dengan peringkat terbaik, sebagai koperasi produsen sentra industri kerajinan rumah tangga kelompok kerajinan bambu.(*)