"Kita harus bisa menjaga kedamaian, terlebih setelah kita melakukan pesta demokrasi yakni Pemilu Legislatif dan Pilpres. Karena itu mari kembali jalin silaturahim semangat persatuan untuk dapat membangun bangsa Indonesia lebih kokoh sehingga mampu menyejahterakan masyarakat," kata Agus Salim di Denpasar, Bali, Rabu.
Dengan perayaan Idul Fitri, ia mengharapkan saling menjalin persatuan, walau dalam perbedaan politik sebelumnya. Namun pada hari ini kembali menjadikan momentum untuk saling memaafkan sehingga terwujud rasa persatuan dan kesatuan berbangsa dan bertanah air, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu, kata dia, rasa persaudaraan antarumat beragama harus ditumbuhkan dari masing-masing individu yang mengacu pada ajaran Al-Quran.
"Sebagai umat yang percaya dengan kebesaran Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam hendaknya harus patuh dan mengikuti ajaran yang telah tersurat dalam kitab suci tersebut, diantaranya shalat lima waktu sebagai dasar utama ajaran Islam," katanya.
Dia mengatakan, kerukunan umat beragama di Pulau Bali sudah terjalin sejak zaman kerajaan dan bersatu mengusir penjajah di wilayah Nusantara.
"Perbedaan dalam penganut kepercayaan hendaknya disikapi secara bijaksana karena semua ajaran agama mengajarkan umatnya agar berbuat baik dan menjauhkan dari segala kebencian," katanya.
Maka dari itu, kata Agus Salin, sebagai umat Muslim pada hari yang Fitri ini harus mampu introspeksi diri dan saling bersilaturahim
untuk menumbuhkan semangat baru untuk menjalankan aktivitas ke depan.
Agus Salim mengatakan, kerukunan umat beragama di Bali harus menjadi contoh di daerah lain. Karena di Bali yang mayoritas umat Hindu bisa hidup berdampingan.
Pada hari yang sama (5/6), masyarakat Muslim Kota Denpasar juga mengikuti Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1440 H di Masjid Muhammad, Jalan Imam Bonjol.
Untuk imam sholat Idul Fitri tahun ini adalah Syeikh Rossos Ali Al Shari, sedangkan khatib adalah Ustadz Muhammad Saknan Lc.
Di Singaraja, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyna mengharapkan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah mampu mempererat kembali perbedaan yang terjadi saat ajang pemilihan umum (pemilu) tahun 2019.
“Persatuan dan kesatuan bangsa yang sempat mengalami perbedaan saat pemilu 17 April 2019, harus kembali dieratkan,” kata Bupati Agus Suradnyana, didampingi Wakil Bupati Nyoman Sutjidra.