Badung (ANTARA) - Sejumlah warga binaan di Lapas Kerobokan, Bali, mengikuti kegiatan peringatan Hari Raya Waisak 2563 TB/2019 bersama dengan Keluarga Buddhayana Indonesia.
"Perayaan Waisak di Lapas Kerobokan ini tentunya supaya warga binaan juga mendapatkan kesempatan melakukan perenungan terhadap tiga peristiwa penting yang terjadi saat Waisak," ujar Ketua Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Provinsi Bali, Rudyanto Indradjaja, di Mangupura, Minggu.
Tiga peristiwa tersebut adalah, kelahiran Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta merealisasikan Kebuddhaan dan Buddha Siddharta Mahaparinirvana.
Dalam kegiatan tersebut, warga binaan Lapas Kerobokan juga mendapatkan siraman rohani dari perwakilan Bhikkhu Sangha Agung Indonesia, YM. Nyana Karuno, Mahathera, dengan harapan dapat menginspirasi warga binaan agar dapat mengisi hari-hari dengan aktivitas yang bajik sebagai salah satu perwujudan mencintai bangsa Indonesia.
“Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah dan pembagian alat-alat kebersihan untuk warga binaan serta satu buah buku Paritta Suci untuk masing-masing warga binaan," kata Rudyanto Indradjaja.
Ia mengatakan, saat Hari Waisak, berbagai kegiatan seperti persembahyangan dilakukan oleh umat Buddha. Namun menurutnya, yang terpenting pada peringatan Hari Suci Waisak sejatinya adalah untuk merajut harmoni untuk mencintai tanah air Indonesia.
"Semoga momentum peringatan Waisak ini menguatkan kembali cinta Tanah Air masyarakat Indonesia, sehingga akan terus menjaga keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.
Dalam kegiatan peringatan Hari Waisak tersebut, juga diberikan remisi kepada 12 orang warga binaan Lapas Kerobokan.
Warga binaan Lapas Kerobokan rayakan Hari Waisak
Minggu, 19 Mei 2019 22:20 WIB