Denpasar (Antara Bali) - Pengembangan pertanian organik sebagai salah satu bagian dari program Bali bersih dan hijau yang dirintis Pemerintah Provinsi Bali, dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat Pulau Dewata untuk turut menjaga alam.
"Pulau Bali, ibaratnya dari sisi lingkungan kini telah berada di ujung tanduk. Pertanian organik menjadi jawaban dalam menyelamatkan lingkungan dari kondisi yang semakin terdegradasi," kata Dr Ni Luh Kartini dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, membudayakan petani dan masyarakat untuk mencintai pertanian organik itu tidaklah mudah dan membutuhkan waktu. Namun, untungnya dukungan terhadap gerakan ini sudah mulai muncul.
"Karena takut sakit, petani nampak sudah mau beralih ke pertanian organik. Demikian juga terjadi peningkatan kesadaran masyarakat mengkonsumsi produk pertanian yang sehat itu, menjadikan semakin banyaknya berdiri toko-toko organik," ujarnya.
Bahkan, kata dia, di Kabupaten Jembrana, Bali, sudah mempunyai peraturan daerah tentang pertanian organik.(**)