Bangli, Bali (ANTARA) - TPID Kabupaten Lebak yang dipimpin Bupati Lebak Iti Oktavia Jayabaya bersama rombongan tiba di Desa Klumpu, Kecamatan Tembuku, Bangli, Bali,Kamis (3/14), untuk belajar terkait dengan pengendalian inflasi, mengingat tahun 2018 Kabupaten Bangli adalah salah satu kabupaten yang berprestasi dengan pengendalian inflasi daerah.
Disela-sela kunjunhan yang diterima Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra bersama TPID Kabupaten Bangli itu, Bupati Lebak Iti Oktavia Jayabaya mengaku pihaknya sangat terkesan dengan budaya lokal yang tetap terjaga dan aksesbilitas jalan yang sangat mendukung pertumbuhan ekonomi ada di Kabupaten Bangli.
Ia pun berharap banyak ilmu yang ditimpa di Kabupaten Bangli ini. termasuk kiat-kiatnya seperti apa, triknya bagaimana, yang tentunya hasil dari studi tiru ini nantinya akan kami implementasikan di Kabupaten Lebak.
Pada kesempatan itu, Sekda Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra menyampaikan keberhasilan tim pengendali inflasi daerah (TPID) tak terlepas dari dukungan semua pihak yang selalu bersinergi dalam membangun Kabupaten Bangli, sehingga Kabupaten bangli tahun 2017 mendapat TPID terbaik di kawasan Indonesia timur, setelah itu diadu dengan Jawa , dan syukur tahun 2018 lalu kami mendapat TPID berprestasi.
Menurut dia, sebagian besar kondisi daerah yang 45 persen merupakan perbukitan itu, potensinya hanya bisa ditanami komoditas holtikultura, yang paling banyak bawang merah yang menjadi salah satu pendukung inflasi, karena sekitar 95 persen bawang di Bali dipasok dari Bangli.
"Sekarang kawasan tersebut dalam permodalan dibantu dari Bank Indonesia oleh karena itu kami tetap mempertahankan komoditas tersebut dengan melakukan pola masa panen. Dalam proses penanaman tetap didampingi dari penyuluh pertanian agar tidak menggunakan pupuk kimia sebagai daya dukung kwalitas komudite pertanian," katanya.
Selain itu, Sekda Giri Putra juga menyampaikan komoditas unggulan lainnya seperti jeruk yang 75 persen, sebenarnya komoditi andalan Bangli adalah kopi yang terkenal kopi Arabika Kintamani karena tata niaga cengkeh yang sempat harganya terpuruk, sehingga masyarakat beralih ke tanaman jeruk.
"Nah, untuk menstabilkan harga ketika terpuruk, Inovasi yang dilakukan dengan mengadakan pasar murah, serta melakukan operasi pasar bersama tim pengendali Kabupaten,” katanya.
Ia berharap kedatangan Iti Octavia selaku Bupati Lebak bersama rombongan mendapat hasil sesuai harapan dan gambaran yang jelas tentang keberhasilan TPID. Dan mudah mudahan ini menjadi awal pertalian yang baik antara Kabupaten Bangli dengan kabupaten Lebak. (*)