Denpasar (ANTARA) - Majelis Utama Desa Pakraman Provinsi Bali meminta agar alat peraga kampanye yang masih terpasang di sepanjang jalur ritual "Melasti" dari Pura Agung Besakih, Kabupaten Karangasem menuju Pantai Watu Klotok, Kabupaten Klungkung, serangkaian Upacara Panca Wali Krama, dapat segera diturunkan.
"Sepanjang jalan yang akan dilewati Ida Bhatara-Bhatari (benda-benda suci sebagai simbol manifestasi Tuhan-red) dari Pura Besakih dan pengiringnya, supaya bersih dan disucikan," kata Ketua MUDP Provinsi Bal Jero Gede Suwena Putus Upadesha, di Denpasar, Jumat.
Terkait dengan penurunan alat peraga kampanye (APK) tersebut, menurut dia, sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan jajaran KPU dan Bawaslu.
Ritual Melasti dari Besakih hingga Segara Watu Klotok dan kembali ke Pura Besakih akan dilaksanakan dari 2-4 Maret 2019 dengan melewati sekitar 29 wilayah desa pakraman (desa adat). Sedangkan puncak ritual Tawur Agung Panca Wali Krama (dilaksanakan setiap 10 tahun sekali) itu jatuh pada 6 Maret mendatang.
"Kami harapkan kepada seluruh krama (warga), baik yang beragama Hindu ataupun tidak untuk bersama-sama mendoakan agar upacara di pura terbesar di Pulau Bali itu dapat berjalan lancar," ucap pimpinan tertinggi majelis yang menaungi desa adat di Bali itu.
Jero Suwena mengucapkan terima kasih kepada para caleg yang telah menurunkan APK-nya, sedangkan bagi yang belum atau kelupaan agar segera menurunkan hari ini sehingga ritual Melasti dari Pura Besakih dapat berjalan dengan baik.
Demikian juga dengan masyarakat yang akan melintasi atau bepergian menggunakan jalur Besakih-Klungkung, Klungkung-Watu Klotok, Watu Klotok-Sidemen, Karangasem pada waktu pelaksanaan Melasti untuk mencari alternatif jalan lain, sehingga tidak sampai terjebak kemacetan di tengah ribuan umat yang akan mengikuti ritual tersebut.
"Selain itu, kami juga sudah mengimbau ke masing-masing bendesa (pimpinan desa adat), Majelis Alit dan Majelis Madya supaya mengkoordinasikan, memberitahukan serta ikut serta menginformasikan terkait kegiatan melasti ini," ucapnya.
Sebelumnya Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali pun meminta agar ada penyesuaian pemasangan alat peraga kampanye (APK) Pemilu 2019 dalam pelaksanaan rangkaian ritual Melasti.
"Kalau memang ada yang dipandang tidak sinkron di jalan lintasan Melasti, supaya dengan hormat dipastikan apakah disingkirkan sementara, agar tidak terjadi benturan," kata Ketua PHDI Provinsi Bali Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana belum lama ini. ***3***