Jakarta (Antaranews Bali) - Direktur Niaga AirAsia Rifai Taberi mencium indikasi persaingan tidak sehat terkait penghilangan pencarian tiket AirAsia dari kanal agen perjalanan daring seperti Traveloka dan Tiket.com pada beberapa hari terakhir.
"Ada indikasi menuju persaingan tidak sehat dan seperti biasa, pelanggan yang jadi korban," katanya di Jakarta, Minggu.
Menurut Rifai, kejadian tersebut tidak terlepas dari perkembangan industri penerbangan beberapa bulan terakhir yang dinilai banyak kejadian yang luar biasa.
Dia menjelaskan pada era perdagangan dengan keterbukaan informasi menuntut semua industri, bukan hanya maksapai, untuk melakukan penghematan biaya melalui inovasi teknologi dan membuang biaya-biaya yang tidak perlu.
"Apa imbasnya? Yang pasti harga untuk konsumen harga terjangkau, volume naik, ekosistem sehat. Inilah komitmen yang terus dijalankan AirAsia," katanya.
Bahkan, ia menduga adanya kompetitor yang mencoba bermain kotor.
"Apakah konsep ini tidak sejalan dengan kompetitor kami, jadi kami terus diberikan tekanan yang kuat? Well, that’s business, some choose to play dirty," katanya.
Rifai berharap iklim bisnis penerbangan bisa membaik dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
"Semoga iklim kompetisi yang tidak kondusif ini segera sembuh. Jadi, industri penerbangan bisa berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia dan so now everyone can fly," katanya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk langsung mengakses situs resmi, yakni www.airasia.com ataupun mengunduh aplikasi bergerak agar rencana perjalanan tidak terganggu.
Baca juga: AirAsia jajaki kerja sama dengan Garuda Indonesia
Baca juga: Traveloka akan jadi decacorn? Ini reaksi Menkominfo
(AL)