"Kamis (13/2), kami bersama BPBD Bali akan melihat kesiapan pelaksanaan pemilu di daerah bencana tersebut, termasuk juga perencanaan jika terjadi bencana, baik sebelum dan pada hari H pelaksanaan pemilu tersebut," kata Ketua KPU Provinsi Bali Anak Agung Gede Lidartawan saat "Media Gathering" di Denpasar, Rabu.
Saat ini, keberadaan Gunung Agung berstatus siaga, karena itu pihaknya menyiapkan langkah antisipasi pelaksanaan pemilu bagi pemilih di daerah Karangasem, terutama di kawasan mitigasi bencana melalui simulasi sejak pekan lalu oleh KPU setempat bersama BPBD Karangasem, diantaranya jika terjadi bencana, sebelum maupun saat pemilu terjadi bencana.
Mengenai persiapan menjelang pemilu legislatif, presiden dan wakil presiden pada 17 April 2019, pihaknya sudah melakukan berbagai tahapan, mulai dari penetapan daftar pemilih tetap hingga sosialisasi kepada masyarakat pada saat pemilu mereka berpartisipasi datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Kami sudah melakukan berbagai sosialisasi kepada masyarakat agar saat pemilu seluruh warga yang memiliki hak suara datang ke TPS," ucap pria asal Kabupaten Bangli ini.
Lidartawan mengatakan pihaknya bekerja sama juga dengan media massa dalam melakukan sosialisasi, serta menggandeng mahasiswa dari perguruan tinggi untuk berpartisipasi menyosialisasikan hajatan demokrasi lima tahunan tersebut.
"Dalam sosialisasi pemilu juga kami melibatkan mahasiswa perguruan tinggi di Bali, sehingga sosialisasi pemilu sampai tersebar di seluruh Pulau Dewata. Semua ini bertujuan menyukseskan pemilu serta menekan angka 'golput'," ujarnya.
Didampingi komisioner KPU Bali lainnya, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi ke pusat perbelanjaan, hotel dan otoritas bandara, sehingga pada pelaksanaan pemilu ada dispensasi untuk karyawannya melakukan pencoblosan ke TPS.
"Kami pasti bergerak untuk sosialisasi ke pusat-pusat mal perbelanjaan maupun otoriatas bandara agar pada pelaksanaan pemilu diberikan dispensasi melakukan pencoblosan ke TPS," ujarnya. (ed)