Konsul Muda KJRI Frankfurt am Main, Dimas Wisudawan kepada Antara London, Senin menyebutkan kehadiran peserta dari Indonesia baik secara mandiri maupun yang mendapat dukungan Pemerintah Indonesia tergabung dalam Paviliun Indonesia, berupaya menembus pasar global di Ambiente Frankfurt 2019.
Paviliun Indonesia seluas 120 meter persegi diikuti 12 perusahaan dan merupakan hasil kerja sama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Selain perusahaan kecil dan menengah yang memiliki potensi menjual produknya di pasar internasional.
Keikutsertaan peserta Indonesia pada pameran di Jerman ini menunjukkan peran strategis Ambiente Messe dalam menembus pasar global. Hal ini mengingat Ambiente Messe merupakan salah satu pameran consumer goods terbesar di dunia, yang diikuti produsen dan pembeli dari mancanegara.
Untuk itu KBRI Berlin dan KJRI Frankfurt mengelar Indonesian Accessories, Arts, and Crafts Business Gathering. Pada acara tersebut, Dubes RI Berlin Arif Havas Oegroseno menyampaikan informasi mengenai potensi ekonomi Indonesia yang mendorong perkembangan industri dan ekonomi kreatif. Disampaikan pula dorongan untuk melakukan joint design antara pelaku usaha Indonesia dan Jerman di bidang ini.
Perusahaan Indonesia berkesempatan untuk membangun jejaring dan kontak bisnis dengan belasan perusahaan dan instansi pemerintah Jerman, termasuk perusahaan ternama seperti Segmuller, Bauhaus, Kontrast Mobel, dan Gooran.
Di antara pembeli terdapat perusahaan dengan jaringan 150 toko, dan perusahaan yang memiliki delapan big stores. Mereka semua menyatakan tertarik dan ingin membeli dalam jumlah besar untuk mengisi toko dengan berbagai produk Indonesia yang ditawarkan.
Para pengusaha Indonesia menyambut hangat acara ini. Salah satu peserta Indonesia menyatakan bahwa jika mendapat satu order besar dari perusahaan Jerman, maka akan sangat berarti.
Pameran Ambiente merupakan salah satu pameran tahunan terbesar di dunia yang menjadi ajang promosi penting di Jerman dan Eropa untuk berbagai produk perlengkapan makan, dapur, peralatan rumah tangga, aksesoris, suvenir, dan dekorasi.
Pameran tahun ini diikuti lebih dari 4.440 peserta internasional dari berbagai negara. Jumlah pengunjung diperkirakan mencapai lebih dari 140.000 orang dari manca negara, tidak hanya berasal dari Jerman, tapi juga negara Eropa lainnya seperti Perancis, Belanda, Spanyol, Portugal, Swedia dan Polandia, serta Asia dan Amerika.
Produk-produk Indonesia yang dipamerkan memiliki kualitas tinggi, unik, dengan ciri khas Indonesia, sehingga berhasil menarik perhatian pengunjung yang ramai mengunjungi stan-stan Indonesia. Bukan hal yang mudah untuk dapat menembus pasar Eropa, terutama Jerman yang memiliki standar yang tinggi.
Pada kesempatan kunjungan ke Paviliun Indonesia, Konjen RI Frankfurt Toferry Primanda Soetikno menyebutkan pameran Ambiente ini dapat menjadi pintu bagi Indonesia untuk masuk pasar global dan menjadi pemain utama.
Para peserta Indonesia menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam pameran Ambiente sangat membantu dalam mempromosikan inovasi produk terbarunya, membuka hubungan bisnis baru, membina hubungan dengan para buyer, mendapatkan pemahaman situasi pasar, dan tren produk terkini, serta melakukan studi banding terhadap para kompetitor.
Baca juga: Indonesia promosi destinasi pariwisata di Estonia
Baca juga: Wisatawan Belgia tumbuh minim, Indonesia ikuti Brussels Holiday Fair
(AL)