"Pembangunan perumahan, kurang lebih 13 juta rumah, terutama untuk anak-anak muda, miienial banyak yang belum memiliki rumah makanya 2015 kita bangun 700 ribu rumah, lalu 2016 sebanyak 700 ribu rumah, 2017 sebanyak 800 ribu rumah, 2018 sejumlah 1 juta rumah yang sudah kita selesaikan," kata Joko Widodo, yang akrab dipanggil Jokowi, dalam salah satu acara yang disiarkan oleh stasiun TV swasta pada Minggu.
Menurut Jokowi, pemerintah pun menyediakan fasilitas uang muka dan fasilitas bunga yang berbeda untuk perumahan.
"Karena (fasilitas keuangan perumahan) itu disubsidi APBN sehingga lebih memudahkan keluarga-keluarga muda untuk mendapat perumahanm," tambah Capres no urut 01 itu.
Prinsipnya adalah infrakstruktur yang baik akan membuat kehidupan lebih nyaman, lapangan pekerjaan menjadi banyak dan harga-harga barang lebih murah.
"Saya ingat tahun 1985 saya sering, 2-3 hari sekali saya naik bus dari Solo ke Jakarta, memakan waktu kurang lebih 12-13 jam karena harus lewat jembatan, yang masih sempit, kemudian 'ngantri' baru maju lagi, kemudian jalan belum bagus, sekarang, setelah kita memiliki jalan tol, saya perkirakan Solo-Jakarta atau Jakarta-Solo hanya 6 jam," ungkap Jokowi.
Presiden menjelaskan bahwa pada 2018 sudah diselesaikan 789 kilometer jalan tol dan pada 2019 ditargetkan 1.852 kilometer.
Selain itu pemerintah juga membangun 10 bandara baru seperti bandara Ahmad Yani di Jawa Tengah, bandara Kertajati di Jawa Barat, bandara Morowali di Sulawesi Selatan dan bandara lainnya.
Selanjutnya pelabuhan yang dibangun adalah pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara, Makasar New Port di Sulsel, dan kurang lebih 10 pelabuhan sedang dan kecil yang diselesaikan.
"Jalan perbatasan dulu tidak diurus sekarang jalan perbatasan Papua dengan Papua Nugini, Kalimantan dengan Malaysia, perbatasan di Timor Leste seluruhnya mencapai lebih dari 3000 kilometer karena ini adalah wajah indonesia," tambah dia.
Selanjutnya ada 8 bendungan yang sudah selesai dari target 38 bendungan seperti bendungan Tanju, bendungan Mila dan yang lainnya.
"Tapi yang ingin saya sampaikan, sawah baru 11 persen yang menerima air dari bendungan yang ada tapi setelah 58 bendungan selesai akan melompat menjadi 20 persen sawah dialiri, ini angkanya juga masih kecil, makanya bendungan waduk masih diperlukan untuk memberikan air dan irigasi ke sawah-sawah petani kita," tegas Jokowi.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: DKI sempurnakan aturan soal kredit Rumah DP Nol Persen
Baca juga: Kementerian PUPR optimistis Program Satu Juta Rumah tercapai
Baca juga: BTN siap serap program subsidi perumahan
Baca juga: TKN Jokowi-Ma'ruf sebut program stimulan pembangunan rumah efektif
(AL)