Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali tetap menggelar lomba "ogoh-ogoh" atau boneka raksasa menjelang hari suci Nyepi pada 7 Maret 2019. Antusias anak muda Denpasar dalam membuat ogoh-ogoh sudah tampak dibeberapa kawasan banjar.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Mataram di Denpasar, Rabu, mengatakan lomba "ogoh-ogoh" tersebut sebagai bentuk kreativitas anak-anak muda dalam menyambut haru suci Nyepi. Meski pada tahun ini merupakan tahun politik.
Di Kota Denpasar dalam tahun politik ini tetap melaksanakan lomba 'ogoh-ogoh' untuk melestarikan adat dan budaya serta kreatifitas anak muda Denpasar," ujarnya.
Lebih lanjut, Ngurah Mataram mengatakan Pemkot Denpasar sangat mendukung kreatifitas anak muda terlebih dalam pembuatan "ogoh-ogoh" yang juga sebagai bagian dari ekonomi kreatif.
Ia mengatakan terkait dengan tahun politik ini, pihaknya telah merancang kriteria lomba "ogoh-ogoh" serta melarang pembuatan boneka raksasa yang bermuatan politik.
Sementara dalam menjaga keamanan dan kenyaman bersama dalam pawai dan lomba ogoh-ogoh, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh komponen lembaga adat, dinas, dan aparat keamanan di Kota Denpasar.
Ngurah Mataram lebih lanjut mengatakan kriteria perlombaan "ogoh-ogoh" sama seperti tahun-tahun sebelumnya yang tetap mengacu pada kriteria pembuatan "ogoh-ogoh" berbahan dasar alami yang artinya tidak menggunakan bahan seperti stayrofoam.
"Lomba ogoh-ogoh ini tetap dilaksanakan, namun kriteria lomba tetap mengacu seperti tahun sebelumnya dan tidak boleh berbau politik," katanya.
Sementara itu, Ketua Sekaa Teruna Yowana Saka Bhuwana Banjar Tainsiat, Ketut Gede Arya Narendra mengaku pihaknya telah mempersiapkan tema "ogoh-ogoh" tahun ini.
"Pemkot Denpasar yang tidak melarang pembuatan 'ogoh-ogoh' dalam hajatan tahun politik ini tentunya tetap mendukung dan mendorong kreatifitas anak muda dalam membuat boneka raksasah di setiap banjar," ujarnya.
Jelang Nyepi, Pemkot Denpasar gelar lomba "Ogoh-Ogoh"
Rabu, 9 Januari 2019 20:14 WIB