Denpasar (Antaranews Bali) - Tim Penggerak PKK Provinsi Bali bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan provinsi setempat menggelar pasar murah untuk menyambut Hari Suci Galungan dan Kuningan.
"Kegiatan pasar murah ini sengaja dilaksanakan untuk membantu warga khususnya para pegawai di lingkup Pemerintah Provinsi Bali yang memerlukan sarana serta keperluan upacara Galungan dan Kuningan dengan harga murah dan terjangkau," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster disela-sela pasar murah yang digelar di depan Gedung Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu.
Selain itu, lewat kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu para petani dalam memasarkan hasil pertaniannya, dan masyarakat dapat mengurangi penggunaan produk impor.
"Sekaligus untuk membantu para pegawai karena kita ketahui bersama bahwa setiap menjelang hari raya terjadi lonjakan harga sarana upacara keperluan umat Hindu di Bali," ujarnya.
Putri Koster mengatakan kegiatan pasar murah sehari itu juga menggandeng Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Mardiana mengatakan kegiatan pasar murah seperti ini diadakan hampir setiap menjelang hari raya besar keagamaan. Hari Galungan sendiri akan dirayakan umat Hindu pada 26 Desember mendatang.
"Untuk itu, kami informasikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat terutama menjelang hari Raya Galungan dan Natal, karena saat ini harga-harga produk yang kita jual di bawah harga pasar," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan serupa akan terus dilakukan pada tahun-tahun mendatang dan Dinas Ketahanan Pangan wajib untuk melakukan intervensi terhadap harga pangan dipasaran manakala terjadi gejolak harga terutama produk sembako
Sedikitnya 20 pedagang telah dilibatkan dari berbagai kabupaten sebagai petani produsen dalam kegiatan pasar murah tersebut.
"Jadi, sebagai petani produsen bukan sebagai pedagang pengecer. Produsen yang kami ajak berjualan di sini, selain untuk membantu produsen mempromosikan produk mereka ke masyarakat. Karena Dinas Ketanahanan Pangan memfasilitasi kegiatan ini," ucapnya.
Dari 20 pedagang tersebut diantaranya berupa pedagang buah, sayur-sayuran, pangan olahan yang bebas dari bahan pengawet.
"Apalagi yang ditawarkan berupa produk lokal dengan harapan masyarakat nantinya dapat terus mencintai produk lokal tersebut yang berasal dari perajin Bali untuk krama (warga) Bali," ujar Mardiana. (ed)