Gianyar (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diundang hadir pada "pelebon" atau kremasi jenazah Anak Agung Rai (80), ibunda Bupati Gianyar Cok Oka Artha Ardana Sukawati di Ubud, Bali, sehingga pengamanan disiapkan maksimal.
"Selain Bapak Presiden, Wakil Presiden Boediono serta Ketua MPR Taufik Kiemas dan pejabat tinggi negara lainnya juga diundang pada pelebon yang dijadwalkan berlangsung Kamis (18/8)," kata Kapolres Gianyar AKBP Henny Harsono di Gianyar, Selasa.
Kapolres mengaku mendapatkan informasi tentang nama sejumlah pejabat tinggi yang akan diundang itu dari pihak keluarga almarhumah di Puri Agung Ubud.
Namun demikian, kata dia, pihaknya belum bisa memastikan bahwa sejumlah pejabat tinggi akan datang semuanya di Ubud.
"Kami belum dapat pastikan tentang siapa-siapa saja yang sudah menyatakan kesiapnya datang ke ritual pelebon," ujarnya dengan menambahkan, meski demikian, persiapan pengamanan tetap dilakukan dengan semaksimal mungkin.
Cok Ngurah Suyadnya, salah seorang kerabat Puri Agung Ubud, membenarkan bahwa pihaknya telah melayangkan undangan kepada sejumlah petinggi negara itu.
Namun, lanjut dia, pihaknya belum bisa memastikan tentang nama-nama pejabat yang dipastikan datang.
"Surat undangan sudah dibawa ajudan bupati ke Jakarta," kata pria yang akrab dipanggil Cok Wah itu.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Ginyar AKP Erwin Pratomo mengaku telah mendengar informasi tentang rencana kedatangan Presiden SBY bersama rombongan pada saat pelebon jenazah almarhumah di Ubud.
Untuk itu, pria asal Madiun tersebut mengaku telah melakukan gladi pengamanan serta penutupan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan untuk mengantisipasi kedatangan Presiden, Wakil Presiden dan yang lainnya.
"Jika orang nomor satu di Indonesia itu datang, arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan Kabupaten Gianyar akan ditutup," katanya.
Penutupan itu akan dilakukan mulai dari persimpangan Waribang, Tohpati yang berbatasan dengan Denpasar, persimpangan Banjar Menguntur, dan Banjar Tegaltamu, Desa Batubulan, persimpangan Pasar Seni Guwang, Desa Sukawati, persimpangan patung bayi Desa Sakah, dan persimpangan Banjar Teges, Desa Peliatan, Ubud.
"Penutupan itu akan dilakukan pada Kamis (18/8), bertepatan dengan puncak acara pelebon," katanya.(**)