Bali (Antaranews Bali) – Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa/United Nations Development Programme (UNDP) dan pemerintah Indonesia, melalui Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) menandatangani Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding/MoU (7/11) untuk mendukung kewirausahaan kaum muda.
Dipimpin bersama oleh UNDP dan Citi Foundation, Youth Co:Lab adalah inisiatif UNDP Asia-Pacific Youth Entrepreneurship yang bertujuan menempatkan kaum muda di garis depan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Mendorong inovasi dan kewirausahaan sosial di Indonesia, "Youth Co:Lab memprioritaskan kaum muda dari Indonesia bagian timur," kata Kepala BEKRAF, Triawan Munaf, dalam keterangan persnya di Bali, Jumat.
MoU ditandatangani di Bali pada Konferensi Dunia pertama tentang Ekonomi Kreatif, yang diselenggarakan oleh BEKRAF. Diikuti Lebih dari 1.500 delegasi dari 30 negara menghadiri konferensi yang bertujuan untuk menyoroti kondisi dan visi industri ekonomi kreatif global saat ini.
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan UNDP untuk mendukung inisiatif Youth Co:Lab di Indonesia. Dengan penekanan pada pemberdayaan kaum muda, kami berharap Youth Co:Lab akan memfasilitasi pengembangan ekosistem yang mendukung kreativitas dan bakat kewirausahaan kaum muda di Indonesia. Ini akan menguatkan daya saing mereka dan daya saing Indonesia secara keseluruhan,” kata Kepala BEKRAF, Triawan Munaf.
Youth Co:Lab Indonesia, sebuah platform inovasi dan pelatihan untuk kewirausahaan sosial dan start-up yang dipimpin kaum muda. Country Director UNDP Indonesia, Christophe Bahuet mengatakan Youth Co:Lab juga bertujuan untuk memanfaatkan potensi besar kaum muda Indonesia.
“Teknologi digital dan kaum muda tidak dapat dipisahkan. Dengan ide-ide inovatif dan kreatifitas, kaum muda berpotensi menggunakan teknologi digital sebagai sarana untuk membangun ide-ide mereka dan pada gilirannya, mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dengan lebih dari 63 juta kaum muda di Indonesia, ada peluang yang signifikan untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam ekonomi yang berkembang.” kata Bahuet.
Di Indonesia, Youth Co:Lab dipimpin oleh Innovative Financing Lab UNDP Indonesia bermitra dengan Citi Foundation dan penyedia co-working space, HUBUD. Dalam inisiatif pertamanya, 15 peserta terpilih dari Papua dan Kalimantan menghadiri pelatihan dua minggu tentang rekomendasi kebijakan, start-up dan manajemen bisnis mulai 1 November hingga 14 November.
“Kami antusias untuk mempertemukan kelompok peserta yang beragam dan memfasilitasi pengembangan kapasitas untuk membantu memperluas jangkauan wirausaha sosial di luar Jawa ke tingkat global,” kata Maria Agustin Triwahyuni, Kepala Kemitraan Hubud. (*)