Negara (Antaranews Bali) - Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 741/Garuda Nusantara yang bermarkas di Kabupaten Jembrana, Bali,
Mayor Inf Hendra Saputra, meminta anggotanya untuk memahami media sosial, karena media sosial bisa menyudutkan siapapun.
"Kami memiliki kepentingan untuk mengetahui dinamika perkembangan media sosial berikut isi-isinya," kata Mayor Hendra Saputra, saat bersilaturahmi dengan awak media di Negara, Jumat.
Oleh karena itu, ia mengatakan TNI memiliki tim khusus yang memantau perkembangan dunia maya, khususnya yang berhubungan dengan unggahan maupun komentar terhadap institusi tersebut.
Dengan kemampuan sumberdaya manusia serta peralatan canggih, menurutnya, tim khusus tersebut bisa melakukan penindakan dunia maya terhadap akun maupun website yang menyebarkan berita bohong bermuatan negatif terhadap TNI.
"Kami tentu tidak mau ada berita bohong yang menyudutkan TNI beredar di media sosial, selain penindakan sesuai dinamika media maya, tim khusus juga akan melakukan semacam klarifikasi agar pengguna media sosial tidak tergiring dengan opini yang menyudutkan TNI," katanya.
Khusus untuk anggotanya, ia mengatakan tidak ada larangan menggunakan media sosial, namun ada batasan-batasan serta norma karena mereka anggota TNI, sehingga pemahaman tentang media sosial itu menjadi penting.
Kepada anggotanya, ia mengingatkan, apapun yang diunggah ke media sosial, baik berupa tulisan maupun foto, bisa memancing komentar yang menyebar luas yang tidak selalu sejalan dengan isi yang diunggah tersebut.
"Misalnya ada anggota tanpa sengaja terfoto bersama politisi kemudian diunggah ke media sosial. Oleh pihak tertentu, foto itu bisa digunakan menggiring opini publik jika TNI tidak netral dalam politik, padahal kejadian sebenarnya tidak seperti itu, tapi hanya selfie," katanya.
Mengingat sifat media sosial yang sangat terbuka nyaris tanpa bisa disaring, ia memerintahkan anak buahnya untuk menjauh dari dunia politik, yang juga sejalan dengan aturan bahwa TNI harus netral.
"Saya jamin anggota saya netral dari kegiatan politik, jadi kalau di tahun-tahun politik seperti ini ada orang yang mengatakan kami berpihak pada kelompok atau figur politik tertentu itu tidak benar," katanya.
Agar apa yang diunggah anggotanya tidak merugikan diri sendiri serta institusi, ia mengatakan, beberapa aturan disampaikan dan harus dilaksanakan oleh anggota, salah satunya tidak boleh berkomentar soal politik. (WDY)