• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News bali
Senin, 15 Desember 2025
Antara News bali
Antara News bali
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Pemkab Badung perkuat tata kelola ruang untuk cegah bencana

      Pemkab Badung perkuat tata kelola ruang untuk cegah bencana

      Minggu, 14 September 2025 22:04

      Wamen BUMN: ANTARA miliki peran ganda strategis di ekosistem jasa informasi

      Wamen BUMN: ANTARA miliki peran ganda strategis di ekosistem jasa informasi

      Senin, 25 Agustus 2025 15:34

      OIKN: HUT RI jadi momentum bangun Indonesia dari jantung Nusantara

      OIKN: HUT RI jadi momentum bangun Indonesia dari jantung Nusantara

      Minggu, 17 Agustus 2025 21:50

      Wapres Gibran tiba di Istana Merdeka, kenakan busana adat Gayo

      Wapres Gibran tiba di Istana Merdeka, kenakan busana adat Gayo

      Minggu, 17 Agustus 2025 12:30

      Berikut susunan lengkap peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka dan Monas

      Berikut susunan lengkap peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka dan Monas

      Kamis, 14 Agustus 2025 13:25

  • Updates
    • BMKG: Siaga, hujan petir berpotensi guyur mayoritas daerah pada Minggu

      BMKG: Siaga, hujan petir berpotensi guyur mayoritas daerah pada Minggu

      Minggu, 14 Desember 2025 11:50

      BBMKG: Waspadai cuaca ekstrem akibat Bibit Siklon Tropis 93S di Bali

      BBMKG: Waspadai cuaca ekstrem akibat Bibit Siklon Tropis 93S di Bali

      Kamis, 11 Desember 2025 19:31

      BMKG prakirakan hujan ringan guyur sebagian besar Indonesia pada Kamis

      BMKG prakirakan hujan ringan guyur sebagian besar Indonesia pada Kamis

      Kamis, 11 Desember 2025 7:55

      BMKG prakirakan ada potensi hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia

      BMKG prakirakan ada potensi hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia

      Rabu, 10 Desember 2025 8:22

      BMKG prakirakan hujan petir di sejumlah kota besar pada Selasa

      BMKG prakirakan hujan petir di sejumlah kota besar pada Selasa

      Selasa, 9 Desember 2025 6:08

  • Ekonomi
    • PLN pastikan 19 gardu induk jaga keandalan listrik di Bali saat Nataru

      PLN pastikan 19 gardu induk jaga keandalan listrik di Bali saat Nataru

      Minggu, 14 Desember 2025 21:01

      Bandara Ngurah Rai layani 22 juta penumpang sampai November

      Bandara Ngurah Rai layani 22 juta penumpang sampai November

      Minggu, 14 Desember 2025 17:51

      Operator seluler ungkap tantangan Nataru di tengah musim hujan Bali

      Operator seluler ungkap tantangan Nataru di tengah musim hujan Bali

      Sabtu, 13 Desember 2025 16:42

      PLN pasok daya 865 kVA untuk pengelolaan air minum kawasan ITDC

      PLN pasok daya 865 kVA untuk pengelolaan air minum kawasan ITDC

      Sabtu, 13 Desember 2025 5:38

      Pemprov Bali teken kerja sama pemanfataan lahan di Benoa dengan PT BDL

      Pemprov Bali teken kerja sama pemanfataan lahan di Benoa dengan PT BDL

      Jumat, 12 Desember 2025 20:40

  • Humaniora
    • Wali Kota Denpasar minta desa adat kelola sampah dengan teba modern

      Wali Kota Denpasar minta desa adat kelola sampah dengan teba modern

      Minggu, 14 Desember 2025 21:31

      BKSDA Bali gandeng LSM reboisasi TWA Gunung Batur

      BKSDA Bali gandeng LSM reboisasi TWA Gunung Batur

      Minggu, 14 Desember 2025 20:34

      Basarnas evakuasi jasad WNA perempuan korban banjir Tibubeneng

      Basarnas evakuasi jasad WNA perempuan korban banjir Tibubeneng

      Minggu, 14 Desember 2025 17:48

      Pemkot Denpasar optimalkan TPS3R-PDU antisipasi penutupan TPA Suwung

      Pemkot Denpasar optimalkan TPS3R-PDU antisipasi penutupan TPA Suwung

      Sabtu, 13 Desember 2025 18:25

      KLH beri Bali perahu karet untuk tangani banjir dan bersihkan sampah

      KLH beri Bali perahu karet untuk tangani banjir dan bersihkan sampah

      Sabtu, 13 Desember 2025 17:30

  • Pariwisata
    • Desa Wisata Penglipuran beri pengalaman turis sehari jadi orang Bali

      Desa Wisata Penglipuran beri pengalaman turis sehari jadi orang Bali

      Minggu, 14 Desember 2025 5:51

      Kiat bertemu dengan lumba-lumba di tengah laut Bali Utara

      Kiat bertemu dengan lumba-lumba di tengah laut Bali Utara

      Rabu, 10 Desember 2025 6:31

      Pengelola GWK Bali siapkan pertunjukan kembang api jelang tahun baru

      Pengelola GWK Bali siapkan pertunjukan kembang api jelang tahun baru

      Selasa, 9 Desember 2025 18:05

      Dispar Bali minta pengelola DTW pangkas pohon rawan roboh saat hujan

      Dispar Bali minta pengelola DTW pangkas pohon rawan roboh saat hujan

      Jumat, 5 Desember 2025 19:21

      Kecerdasan buatan MaiA permudah wisatawan rencanakan perjalanan

      Kecerdasan buatan MaiA permudah wisatawan rencanakan perjalanan

      Jumat, 28 November 2025 17:53

  • Fokus Hoax
    • Pakar komunikasi bagikan kiat tak terjebak hoaks pada Pemilu 2024

      Pakar komunikasi bagikan kiat tak terjebak hoaks pada Pemilu 2024

      Minggu, 3 Desember 2023 22:19

      Menkominfo minta masyarakat tak terhasut hoaks soal bentrokan di Bitung

      Menkominfo minta masyarakat tak terhasut hoaks soal bentrokan di Bitung

      Minggu, 26 November 2023 15:28

      Dukungan kurikulum pendidikan jangka panjang diperlukan untuk tangkal hoaks jelang pemilu

      Dukungan kurikulum pendidikan jangka panjang diperlukan untuk tangkal hoaks jelang pemilu

      Rabu, 15 November 2023 21:16

      Kemenkominfo ingatkan penyebar hoaks Pemilu 2024 bisa di penjara

      Kemenkominfo ingatkan penyebar hoaks Pemilu 2024 bisa di penjara

      Jumat, 27 Oktober 2023 16:49

      Presiden Jokowi serukan tolak praktik fitnah dan hoaks saat pemilu

      Presiden Jokowi serukan tolak praktik fitnah dan hoaks saat pemilu

      Minggu, 22 Oktober 2023 11:35

  • Olahraga
    • Klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia kokoh di peringkat kedua

      Klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia kokoh di peringkat kedua

      Senin, 15 Desember 2025 5:51

      Inter Milan naik ke posisi pertama setelah tekuk Genoa 2-1

      Inter Milan naik ke posisi pertama setelah tekuk Genoa 2-1

      Senin, 15 Desember 2025 5:48

      Klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia merangsek ke posisi kedua

      Klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia merangsek ke posisi kedua

      Minggu, 14 Desember 2025 5:58

      Liverpool menang 2-0 atas Brighton

      Liverpool menang 2-0 atas Brighton

      Minggu, 14 Desember 2025 5:57

      Chelsea raih kemenangan 2-0 atas Everton di Stamford Bridge

      Chelsea raih kemenangan 2-0 atas Everton di Stamford Bridge

      Minggu, 14 Desember 2025 5:55

  • Taksu
    • WHDI Badung minta anak muda jadi agen toleransi dan kerukunan

      WHDI Badung minta anak muda jadi agen toleransi dan kerukunan

      Senin, 28 Juli 2025 19:02

      Umat Hindu buat upacara penyucian Selat Bali pasca tenggelam KMP Tunu Pratama

      Umat Hindu buat upacara penyucian Selat Bali pasca tenggelam KMP Tunu Pratama

      Jumat, 25 Juli 2025 21:55

      Bupati-Wabup Badung ikuti upacara Abhiseka Ida Cokorda Mengwi XIII

      Bupati-Wabup Badung ikuti upacara Abhiseka Ida Cokorda Mengwi XIII

      Senin, 7 Juli 2025 19:01

      Pemkab Badung salurkan bantuan untuk umat Buddha jelang Waisak

      Pemkab Badung salurkan bantuan untuk umat Buddha jelang Waisak

      Jumat, 9 Mei 2025 20:26

      Wali Kota Denpasar ajak rakyat maknai Galungan dan Kuningan

      Wali Kota Denpasar ajak rakyat maknai Galungan dan Kuningan

      Senin, 21 April 2025 22:17

  • Artikel
    • Pertamina Patra Niaga perkuat ekosistem inklusi melalui program Sahabat Disabilitas Ubud

      Pertamina Patra Niaga perkuat ekosistem inklusi melalui program Sahabat Disabilitas Ubud

      Jumat, 5 Desember 2025 16:54

      Mengintip ruang Sidang Majelis Umum PBB, panggung pidato Prabowo

      Mengintip ruang Sidang Majelis Umum PBB, panggung pidato Prabowo

      Minggu, 21 September 2025 19:14

      Bali percepat payung hukum lembaga baru penuntas perkara di desa adat

      Bali percepat payung hukum lembaga baru penuntas perkara di desa adat

      Rabu, 20 Agustus 2025 15:44

      Pengembangan satuan TNI, dari Kopassus, Marinir, hingga Kopasgat

      Pengembangan satuan TNI, dari Kopassus, Marinir, hingga Kopasgat

      Minggu, 10 Agustus 2025 10:28

      Menjaga kelestarian rusa timor demi masa depan konservasi

      Menjaga kelestarian rusa timor demi masa depan konservasi

      Sabtu, 9 Agustus 2025 17:48

  • Seni dan Hiburan
    • Jumbo raih Piala Citra Animasi Panjang Terbaik hingga Piala Antemas

      Jumbo raih Piala Citra Animasi Panjang Terbaik hingga Piala Antemas

      Jumat, 21 November 2025 6:02

      Daftar pemenang AMI 2025

      Daftar pemenang AMI 2025

      Kamis, 20 November 2025 5:51

      Sandhy Sondoro merilis single "Cerita Romansa"

      Sandhy Sondoro merilis single "Cerita Romansa"

      Sabtu, 15 November 2025 1:02

      BCL dan Kahitna bakal ramaikan Nusa Dua Festival 2025

      BCL dan Kahitna bakal ramaikan Nusa Dua Festival 2025

      Kamis, 16 Oktober 2025 12:44

      Pembukaan pameran Art & Bali 2025

      Pembukaan pameran Art & Bali 2025

      Jumat, 12 September 2025 23:10

  • Foto
    • Rumah produksi garam tradisional di Bali

      Rumah produksi garam tradisional di Bali

      Rabu, 3 Desember 2025 18:47

      Tradisi Mesuryak di Hari Raya Kuningan di Bali

      Tradisi Mesuryak di Hari Raya Kuningan di Bali

      Sabtu, 29 November 2025 21:55

      Perayaan Hari Raya Kuningan di Bali

      Perayaan Hari Raya Kuningan di Bali

      Sabtu, 29 November 2025 21:52

      Program mengenali peninggalan kebudayaan dan sejarah Bali

      Program mengenali peninggalan kebudayaan dan sejarah Bali

      Rabu, 26 November 2025 8:33

      Peringatan 79 Tahun Hari Puputan Margarana

      Peringatan 79 Tahun Hari Puputan Margarana

      Jumat, 21 November 2025 7:30

  • Video
    • BMKG ingatkan masyarakat waspada cuaca ekstrem dampak siklon 93S

      BMKG ingatkan masyarakat waspada cuaca ekstrem dampak siklon 93S

      Jumat, 12 Desember 2025 22:03

      Menkum tekankan perlindungan HAKI industri kreatif di Posbankum Bali

      Menkum tekankan perlindungan HAKI industri kreatif di Posbankum Bali

      Jumat, 12 Desember 2025 20:06

      Imigrasi Ngurah Rai buka layanan di pusat perbelanjaan di Kuta

      Imigrasi Ngurah Rai buka layanan di pusat perbelanjaan di Kuta

      Sabtu, 6 Desember 2025 21:26

      Menkeu sebut rusun ASN Kemenkeu di Bali irit bisa tampung 480 penghuni

      Menkeu sebut rusun ASN Kemenkeu di Bali irit bisa tampung 480 penghuni

      Jumat, 5 Desember 2025 18:22

      KemenP2MI bekali pekerja migran keahlian wellness therapist

      KemenP2MI bekali pekerja migran keahlian wellness therapist

      Kamis, 4 Desember 2025 21:05

  • English

Masyarakat Melayu Jembrana sikapi globalisasi dengan ikhtiar budaya

Selasa, 18 September 2018 8:08 WIB

Masyarakat Melayu Jembrana sikapi globalisasi dengan ikhtiar budaya

Salah satu peserta parade mainan tradisional Kampung Loloan, Kabupaten Jembrana membuat mobil-mobilan berbentuk rumah panggung beberapa waktu lalu. (Antaranews Bali/Gembong Ismadi/2018)

Negara (Antaranews Bali) - Ihktiar budaya dipilih masyarakat melayu Kampung Loloan, Kabupaten Jembrana, Bali, untuk menyikapi globalisasi, khususnya untuk membentengi generasi terkini dari sisi negatif gelombang zaman.

Apalagi, budaya Kampung Loloan juga memiliki keunikan dari bahasa, arsitektur bangunan hingga perilaku sehari-hari masyarakat dengan unsur melayu yang kental.

"Perilaku keseharian masyarakat Loloan adalah budaya yang juga merupakan bagian dari kebudayaan Bali, meskipun nuansa kami lebih dominan unsur melayunya. Justru ini yang membuat keunikan di Kabupaten Jembrana," kata H. Musadat Johar, budayawan sekaligus sesepuh Kampung Loloan, Selasa.

Ia mengatakan, keunikan budaya loloan dengan bahasa, rumah panggung, tradisi serta seni melayunya banyak membawa berbagai kalangan untuk berkunjung ke kampung ini, termasuk dari akademisi yang melakukan penelitian.

Terletak tidak jauh dari jantung Kota Negara sebagai ibukota Kabupaten Jembrana, Kampung Loloan yang terbagi menjadi dua kelurahan yaitu Loloan Timur dan Loloan Barat, menurut Musadat, saat ini pantas khawatir dengan kelestarian budayanya yang beberapa diantaranya terancam punah.

Ia mencontohkan rumah panggung, yang merupakan warisan leluhur berikut dengan nilai-nilai filosofi arsitekturnya, saat ini tinggal puluhan unit yang ia prediksi jika tidak dilindungi akan segera punah.

"Faktor paling besar yang membuat rumah panggung semakin langka adalah kecenderungan beberapa generasi bekalangan yang memilih membangun rumah dengan arsitektur modern, selain itu rumah panggung sering dijual saat terjadi pembagian warisan," katanya.

Ironisnya, katanya, pembeli rumah panggung dengan harga jual yang tidak seberapa dibandingkan nilai budayanya justru orang-orang jauh yang menangkap keunikan rumah tersebut.

Tidak heran, dengan hanya bermodalkan dana Rp60 juta sampai Rp70 juta, pemilik atau pengelola villa maupun tempat penginapan sudah bisa memboyong rumah panggung, yang beberapa diantaranya sudah berusia ratusan tahun.

"Banyak lagi tradisi atau budaya Loloan yang pudar atau bahkan punah. Namun ciri khas kampung ini setelah bahasa memang rumah panggung. Kalau tidak ada rumah panggung, Loloan akan kehilangan identitas budaya terbesarnya," katanya.

Untuk mempertahankan rumah panggung dengan bahan-bahan utamanya dari kayu, dibutuhkan gerakan yang masif serta kesadaran kolektif dari masyarakat Loloan, karena jumlah rumah tersebut saat ini sudah pada titik kritis.

Harapan tersebut bisa dibebankan kepada Gerakan Pemuda Loloan, yang beberapa tahun belakangan sangat aktif melakukan berbagai kegiatan termasuk budaya dengan melibatkan masyarakat.

"Kami juga merasa gelisah dengan budaya Loloan khususnya yang berbentuk fisik seperti rumah panggung, yang sekarang sudah semakin langka. Apa yang terjadi terhadap budaya Loloan saat ini, membutuhkan proses kebersamaan dengan sesering mungkin membuat kegiatan budaya asli kampung ini," kata Mustaidin, salah seorang tokoh Gerakan Pemuda Loloan.

Beberapa upaya dari gerakan pemuda ini, katanya, antara lain dengan rutin menggelar berbagai kegiatan seperti lomba mainan tradisional, mengajak masyarakat sejenak membangun suasana kampung tempo dulu dan lain-lain yang dicita-citakan akan tumbuh menjadi parade budaya Loloan.

"Ada momentum-momentum hari-hari besar seperti tahun baru Islam, yang kami manfaatkan untuk mengajak dan mengingatkan masyarakat Kampung Loloan terhadap peninggalan budaya, tradisi dan seni dari nenek moyang, atau istilah kami dari nenek dan datuk," katanya.

Salah satu kegiatan budaya yang sudah rutin dilakukan setiap tahun, menurutnya, parade mainan tradisional mobil-mobilan berbahan dasar utama bambu yang penyelenggaraan tahun ini sudah memasuki yang ke empat kali. Ia mengakui, sekilas parade mainan tradisional ini merupakan hal yang sepele, namun sebenarnya cukup efektif untuk menumbuhkan pengetahuan serta minat dari generasi yang saat ini masih bocah untuk mencintai tradisi lokal.

"Sasaran kami tidak hanya pemuda seperti kami, tapi juga generasi setelah kami. Dengan parade atau lomba mainan tradisional, akan menumbuhkan mental budaya yang tidak hanya didominasi kultur modern tapi juga tradisional yang bersanding selaras," katanya.

Pada tahun ini, parade mainan tradisional oleh panitia dikombinasikan dengan budaya Loloan dengan keberadaan sepasang remaja putra dan putri yang mengenakan pakaian adat Kampung Loloan, dengan iringan belasan orang membawa obor. Tidak hanya kegiatan fisik, geliat budaya Loloan juga mulai dibangun dengan rembug budaya yang mengundang sejumlah budayawan untuk merumuskan strategi melestarikan budaya kampung ini, yang disepakati sebagai salah satu kekayaan budaya Kabupaten Jembrana.

"Masyarakat umum juga kami ajak, salah satunya dengan membangun suasana Loloan tempo dulu. Konsepnya, selama beberapa jam masyarakat kami ajak mematikan listrik, serta melakukan kegiatan seperti zaman dulu yang diikuti anak-anak, remaja sampai orang tua," kata Mustaidin.

Karena baru dilaksanakan, ia mengatakan, suasana Loloan tempo dulu akan mengambil wilayah terbatas di salah satu kampung di Kelurahan Loloan Timur pada tanggal 20 September mulai pukul 19.00 wita hingga 23.00 wita. Agar tercipta suasana seperti jaman dulu, selain ketiadaan listrik, seluruh masyarakat termasuk pengguna jalan yang akan melintasi kampung dilarang mengendarai kendaraan bermotor, hanya boleh berjalan kaki atau naik sepeda gayung dan dokar.

"Rumah-rumah akan diterangi dengan penerangan tradisional, termasuk ketika masyarakat berjalan-jalan atau berkunjung ke tetangganya. Dengan target kami yang akan melakukan kegiatan ini secara rutin, kami berharap sebagai generasi muda bisa memberikan sumbangan besar terhadap pelestarian budaya Loloan," katanya.

Gerakan untuk melestarikan budaya Loloan yang mulai masif dilakukan generasi muda ini, mendapatkan apresiasi yang positif dari DS. Putra, salah seorang budayawan Kabupaten Jembrana yang pernah diundang dalam rembug budaya Loloan. Ia mengatakan, keinginan untuk mengembalikan lambang, simbol yang bermuara pada kesejatian budaya melayu Loloan sudah selayaknya mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, khususnya masyarakat Loloan.

"Masyarakat Loloan sebagai komunitas harus sepakat secara kolektif untuk mengembalikan lambang, simbol dan budaya yang memang unik di kampung tersebut," katanya.

Namun ia mengingatkan, semua pihak yang terlibat dalam pembangunan budaya ini jangan hanya terpaku pada pelestarian, tapi juga pengembangan dan penggalian. Pengembangan terhadap budaya harus dilakukan lewat asimilasi zaman yang disaring agar selaras dengan budaya lokal itu sendiri, serta penggalian terhadap spirit atau semangat dari budaya dan tradisi yang dulu dilahirkan para leluhur.

"Setiap budaya apalagi tempo dulu pasti membawa makna, spirit atau maksud dari yang membangun budaya tersebut. Spirit itulah yang juga harus digali generasi saat ini, dan dilanjutkan menjadi sikap mental bersama. Budaya tidak hanya pandangan fisik, tapi budaya menyangkut sesuatu yang lebih dalam lagi yaitu mental perilaku," katanya.

Dengan menempatkan pengembangan dan penggalian bersama dengan pelestarian, menurutnya, apa yang dilakukan generasi muda Kampung Loloan sekarang akan lebih utuh sehingga menangguk hasil yang maksimal.

"Budaya Loloan selama ini dominan menggunakan bahasa lisan. Sudah saatnya budaya lisan itu ditranformasikan ke budaya literatur, karena keberadaan literatur bisa bertahan ratusan tahun," katanya.

Ia mencontohkan, saat bahasa, arsitektur bangunan serta budaya lainnya tertuang dalam bentuk literatur tulis, maka itu akan menjadi warisan pengetahuan bagi generasi-generasi selanjutnya.

Yang juga harus dijaga, katanya, bangkitnya budaya Loloan ini juga harus membuat masyarakat waspada karena sangat mungkin akan mengundang eksploitasi dari tangan-tangan luar, yang ujung-ujungnya akan menempatkan masyarakat Loloan sebagai objek tanpa ikut menikmati hasilnya.

Ia mengatakan, sudah jamak pada saat ini daerah-daerah atau kawasan dengan budaya yang unik menjadi minat kunjungan wisatawan, yang membawa dampak ikutan komersilisasi dari konglomerasi pariwisata.

"Masyarakat Loloan harus waspada terhadap hal tersebut. Memang peningkatan kunjungan pariwisata akan membawa dampak kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, tapi yang harus dijaga adalah dampak kesejahteraan terbesar harus bagi masyarakat setempat. Jangan sampai masyarakat lokal hanya menjadi penonton, padahal mereka sebagai objek kunjungan wisata," katanya.

Kampung Loloan dalam tradisi tutur maupun literatur yang jumlahnya sangat terbatas, diakui sebagai bagian tidak terpisahkan dari Kabupaten Jembrana. Masyarakat berkultur melayu yang mendiami pinggiran Sungai Ijogading yang membelah Kota Negara ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Berasal dari daerah-daerah berbudaya melayu seperti Kalimantan, sejak nenek moyang masyarakat Kampung Loloan sudah bahu membahu dengan masyarakat lainnya untuk kepentingan Jembrana.

Pada masa peperangan antar kerajaan hingga penjajahan Belanda dan Jepang, datuk-datuk bahkan nenek generasi Kampung Loloan saat ini selalu ikut serta, bahu membahu mempertahankan kerajaan atau tanah Jembrana. Bahkan sejumlah literatur serta dari tutur lisan turun temurun, wilayah yang sekarang menjadi Kampung Loloan merupakan hadiah dari raja saat itu, karena jasa mereka dalam membantu mempertahankan wilayah kerajaan dari serangan kerajaan lainnya.

Dari perjalanan panjang Kampung Loloan, seperti yang dikatakan DS. Putra, harus terus disampaikan kepada generasi-generasi selanjutnya bahwa para leluhur mereka merupakan bagian dari masyarakat Kabupaten Jembrana.

"Dengan pemahaman seperti itu, meskipun berbeda budaya dan kultur tidak akan mengundang ketegangan dengan budaya dan kultur Bali di luar Loloan. Generasi Loloan saat ini harus memahami, sejak awal leluhur mereka sudah memahami keberagaman yang ada di Bali, serta dengan cerdas menyerap dan menyikapinya hingga melahirkan Kampung Loloan seperti yang ada saat ini," katanya.

Dampak Pariwisata
Gerak budaya yang melahirkan dampak pariwisata, dalam beberapa kesempatan disampaikan Mustaidin serta pemuda Loloan lainnya merupakan salah satu titik yang akan mereka tuju. Mereka menyadari, salah satu yang membuat warga dengan mudah menjual rumah panggungnya karena faktor ekonomi.

"Masyarakat masih tergiur dengan harga yang ditawarkan pembeli, padahal jika dikelola dari sisi pariwisata, rumah panggung bisa memberikan pendapatan ekonomi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan menjualnya," kata Mustaidin.

Dengan menjadikan rumah panggung sebagai objek wisata, menurutnya, akan menurunkan minat masyarakat untuk menjualnya, bahkan bisa memancing yang lain untuk membangun rumah dengan arsitektur peninggalan nenek moyang tersebut.

Secara alamiah, Kampung Loloan sebenarnya sudah memiliki modal sebagai kampung wisata lewat kunjungan peziarah religi di wilayah ini. Setiap hari, khususnya di Kelurahan Loloan Barat, sejumlah bus besar terparkir membawa peziarah dari berbagai wilayah Indonesia. Sayangnya, keberadaan peziarah yang rutin datang ini belum dikelola dengan maksimal dengan manajemen pariwisata modern.

"Masyarakat bisa menggiring para peziarah ini untuk menginap di rumah panggung. Tonjolkan suasana tradisional Loloan, termasuk kuliner yang disuguhkan kepada mereka," kata Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata Dan Budaya Jembrana Nyoman Wenten.

Ia mengatakan, Pemkab Jembrana siap memberikan pendampingan, pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat setempat untuk mengelola pariwisata dengan basis budaya namun bermanajemen modern. Untuk memudahkan pemerintah memberikan bantuan, termasuk dari sisi fasilitas, ia minta masyarakat setempat membentuk kelompok masyarakat sadar wisata, seperti yang sudah dilakukan sejumlah masyarakat lainnya di Kabupaten Jembrana.

"Kami juga menangkap potensi yang besar sektor pariwisata Kampung Loloan. Kami juga sudah berkomunikasi dengan Gerakan Pemuda Loloan, yang semoga bisa mengarah ke pembentukan kelompok masyarakat sadar wisata," katanya.

Menurutnya, dengan mengarahkan peziarah dari sisi pariwisata , tidak hanya akan membawa keuntungan bagi masyarakat setempat, tapi juga Kabupaten Jembrana karena daerah ini juga memiliki tujuan wisata lainnya. "Sehingga orang yang datang ke Loloan tidak hanya berziarah terus pergi, tapi juga mengunjungi objek wisata lainnya disini. Banyak objek wisata yang kami miliki di sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk," katanya.

Arah untuk membentuk kelompok wisata ini juga pernah diungkapkan Mustaidin, H. Musadat Johar serta beberapa warga Loloan lainnya, namun mereka masih menunggu saat yang tepat. Saat yang tepat yang mereka maksud adalah ketika kesadaran mulai tumbuh di kalangan masyarakat Loloan untuk menjaga budaya yang bersifat fisik maupun prilaku, agar pengelolaan dari sisi pariwisata tidak justru memunculkan konflik dan kecemburuan.

"Sangat bisa peziarah yang datang diarahkan menginap di rumah panggung. Sistemnya digilir di masing-masing warga, tapi ini masih perlu pendekatan lebih lanjut kepada masyarakat yang masih memiliki rumah panggung, termasuk kepada biro jasa perjalanan yang membawa peziarah kesini," katanya. (ed)

Pewarta: Gembong Ismadi
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



  • Whatsapp
  • facebook
  • twitter
  • email
  • pinterest
  • print

Berita Terkait

Seribuan seniman meriahkan parade budaya di Kabupaten Jembrana

Seribuan seniman meriahkan parade budaya di Kabupaten Jembrana

31 Agustus 2025 20:14

Merawat sastra di Jembrana bersama pelajar

Merawat sastra di Jembrana bersama pelajar

4 November 2024 14:34

Pemkab Jembrana sandingkan budaya makepung dan polo berkuda

Pemkab Jembrana sandingkan budaya makepung dan polo berkuda

11 Agustus 2024 18:20

Perajin dan seniman Jembrana terima sertifikat kekayaaan intelektual komunal

Perajin dan seniman Jembrana terima sertifikat kekayaaan intelektual komunal

21 Desember 2023 19:35

Bali kemarin, Hilirisasi kakao jadi coklat di Jembrana hingga pelestarian warisan budaya Pulau Dewata

Bali kemarin, Hilirisasi kakao jadi coklat di Jembrana hingga pelestarian warisan budaya Pulau Dewata

6 Desember 2023 06:48

Parade budaya sambut tahun baru di Jembrana

Parade budaya sambut tahun baru di Jembrana

30 Desember 2022 19:44

Gubernur Bali tekankan pelestarian budaya lokal

Gubernur Bali tekankan pelestarian budaya lokal

19 Agustus 2022 06:30

Gong kebyar anak-anak Jembrana pukau penonton Pesta Kesenian Bali

Gong kebyar anak-anak Jembrana pukau penonton Pesta Kesenian Bali

25 Juni 2022 05:42

Terpopuler

Pemprov Bali teken kerja sama pemanfataan lahan di Benoa dengan PT BDL

Pemprov Bali teken kerja sama pemanfataan lahan di Benoa dengan PT BDL

Klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia merangsek ke posisi kedua

Klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia merangsek ke posisi kedua

Bali luncurkan bali.id targetkan sejajar negara maju

Bali luncurkan bali.id targetkan sejajar negara maju

BBMKG: Waspadai cuaca ekstrem akibat Bibit Siklon Tropis 93S di Bali

BBMKG: Waspadai cuaca ekstrem akibat Bibit Siklon Tropis 93S di Bali

Klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia disalip Vietnam

Klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia disalip Vietnam

Top News

  • Klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia kokoh di peringkat kedua

    Klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia kokoh di peringkat kedua

    31 menit lalu

  • Klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia merangsek ke posisi kedua

    Klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia merangsek ke posisi kedua

    14 Desember 2025 05:58

  • Bali luncurkan bali.id targetkan sejajar negara maju

    Bali luncurkan bali.id targetkan sejajar negara maju

    11 Desember 2025 19:43

  • BBMKG: Waspadai cuaca ekstrem akibat Bibit Siklon Tropis 93S di Bali

    BBMKG: Waspadai cuaca ekstrem akibat Bibit Siklon Tropis 93S di Bali

    11 Desember 2025 19:31

  • Kemendagri kategorikan Denpasar sebagai kota sangat inovatif

    Kemendagri kategorikan Denpasar sebagai kota sangat inovatif

    10 Desember 2025 18:54

Antara News bali
bali.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Top News
  • Terkini
  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • Updates
  • Business
  • Education
  • Tourism
  • Fokus Hoax
  • Sports
  • Taksu
  • Spectrum
  • Entertainment
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA