Denpasar (Antaranews Bali) - Umat Muslim di kawasan Padangsambian, Kota Denpasar, Bali, membagikan daging kurban Idul Adha 1439 Hijriyah baik daging sapi maupun kambing kepada warga berbagai agama sebagai wujud toleransi dan kerukunan beragama.
"Sudah menjadi tradisi bagi kami untuk saling membagikan daging ke seluruh warga, baik yang beragama Mslim maupun non-Muslim sebagai wujud konsep `menyama braya" atau kerukunan, gotong royong dan persaudaraan," ujar Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali, Olih Solihat Harso, di Gedung Serbaguna LDDI, Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, selain membagikan daging kurban bagi warga non-Muslim, ada juga sejumlah umat beragama lain yang turut menyumbangkan hewan kurban kepada panitia.
"Mereka ikut bersama-sama kurban dengan kami sesuai konsep `menyama braya`. Setiap warga LDII yang tersebar di berbagai wilayah juga akan mendapat daging yang akan dibagikan kepada tetangga di tempat tinggalnya," katanya.
Pada Idul Adha tahun ini, LDII Bali menyembelih sebanyak 106 ekor sapi dan 306 ekor kambing yang dikurbankan di berbagai wilayah di Pulau Bali. Jumlah itu dibagi menjadi sekitar 10.000 kantong daging.
Seorang warga beragama Hindu, Gede Sugianyar mengatakan, dirinya ikut berkurban dengan menyumbangkan hewan kurban sebagai bentuk toleransi antarumat beragama.
"Kami semua bersaudara, kami beragam tapi memiliki satu tujuan dalam satu persaudaraan. oleh karena itu, saya ikut menyumbangkan hewan kurban," katanya.
Ayu Anjani, seorang warga Hindu yang mendapatkan daging, mengaku memang sudah setiap tahun pihak LDII Bali selalu membagikan daging saat Idul Adha.
"Karena saya tidak makan daging sapi, dari LDII selalu membagikan daging kambing. Itu menurut saya sangat baik, karena ada rasa toleransi, persaudaraan dan kerukunan meskipun umat beragama lain," katanya.
Selain membagikan dan menerima hewan kurban dari umat beragama lain. Sejumlah pecalang atau petugas keamanan adat Bali juga tampak berjaga menjaga kelancaran selama proses penyembelihan dan pembagian daging kurban kepada masyarakat. (WDY)