Denpasar (Antaranews Bali) - Mahasiswa program studi Desain Fashion Institut Seni Indonesia Denpasar mengangkat berbagai bentuk keanekaragaman budaya hingga flora dan fauna Indonesia dalam desain busana yang diperagakan serangkaian karya tugas akhir mahasiswa setempat.
"Karya yang ditampilkan para mahasiswa ini, sebelumnya dirancang berbasiskan riset, yaitu kebudayaan Indonesia," kata Ketua Program Studi Desain Fashion ISI Denpasar Cok Ratna Kora, di sela-sela ajang fashion show karya tugas akhir mahasiswa, di Kampus ISI Denpasar, Minggu malam.
Ada 36 mahasiswa Prodi Desain Fashion angkatan 2014 yang menampilkan karya terbaiknya pada acara peragaan busana (fashion show) yang bertajuk "Diversity of Indonesia" itu. Setiap mahasiswa wajib menampilkan tiga jenis busana (ready to wear, deluxe, dan couture) dari subtema yang telah ditentukan.
Menurut Ratna Kora, dari tema keanekaragamaan budaya Indonesia, selanjutnya dibagi menjadi empat subtema yang dapat dipilih mahasiswa untuk menampilkan karya busana terbaiknya yakni tentang arsitektur Indonesia, sosio kultural Indonesia, flora fauna Indonesia, serta film yang terinspirasi budaya maupun alam Indonesia.
"Yang menarik dari penampilan karya tugas akhir mahasiswa ini adanya video 'empatic speak' atau kata-kata yang memotivasi dari Rektor ISI Denpasar Prof Dr Gede Arya Sugiartha, Rektor ISBI Tanah Papua Prof I Wayan Rai yang merupakan penerima mandat ketika Desain Fashion ISI Denpasar dibentuk pada 2012, dan sejumlah tokoh dari asosiasi fashion dan mode kenamaan di Bali," ucapnya.
Dari sejumlah desain busana yang diperagakan, diantaranya ada yang menuangkan eksotisme durian merah, uniknya warna kembang telang, keindahan merah kembang sepatu, misteri ayam cemani dan sebagainya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar Dr AA Gede Bagus Udayana berharap dengan ditampilkan berbagai busana karya mahasiswa itu, selanjutnya bisa dinilai dan diapresiasi masyarakat.
"Kami ingin menciptakan sesuai visi misi ISI Denpasar yaitu pada tahun 2020 menjadi pusat unggulan berbasis tradisional atau kearifan lokal berwawasan universal," ujar Udayana.
Pada "fashion show" tersebut, masing-masing desainer (mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir) pun turut berjalan di panggung setelah tiga model menunaikan "tugasnya" membawakan hasil rancangan setiap mahasiswa.
Acara berlangsung dengan meriah karena tak hanya dihadiri oleh tokoh-tokoh di bidang "fashion", tetapi turut dihadiri sanak keluarga maupun rekan-rekan dari mahasiswa yang menampilkan karya tugas akhir.
ISI Denpasar angkat keanekaragaman Indonesia dalam busana
Minggu, 29 Juli 2018 21:52 WIB