Denpasar (Antaranews Bali) - Universitas Hindu Indonesia Denpasar membebaskan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) hingga lulus, bagi 15 calon mahasiswa baru pendaftar pertama untuk setiap program studi "langka" di kampus tersebut.
"Hal ini merupakan bentuk komitmen Unhi untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas generasi muda Bali," kata Rektor Unhi Denpasar Prof Dr drh I Made Damriyasa, di Denpasar, Rabu.
Untuk penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 akan dibuka tiga gelombang. Untuk tes seleksi gelombang pertama sudah digelar pada pertengahan Mei lalu, sedangkan seleksi gelombang kedua pada akhir Juli 2018.
Fasilitas bebas SPP untuk 15 pendaftar pertama setiap program studi itu disiapkan untuk mahasiswa baru yang mencari sejumlah program studi "langka"di Unhi Denpasar seperti prodi Filsafat Agama Hindu, Hukum Agama Hindu, Perencanaan Wilayah dan Kota, prodi Kesehatan Ayur Weda, Seni Karawitan, Pendidikan Seni Rupa dan Ornamen Hindu dan sebagainya.
Sejumlah program studi tersebut, dikategorikan "langka" karena tidak saja jumlah mahasiswanya yang tergolong tidak begitu banyak, juga merupakan prodi yang hanya ada di Unhi Denpasar.
"Kami sangat bersyukur untuk penerimaan mahasiswa baru ini untuk gelombang pertama saja terjadi peningkatan yang signifikan. Ini artinya Unhi Denpasar telah menjadi perhatian masyarakat," ucap Prof Damriyasa.
Dia menambahkan, kalau dilihat dari daya tampung kampus Unhi Denpasar dan juga menyesuaikan dengan jumlah dosen, makasetiap penerimaan mahasiswa baru rata-rata dapat diterima 700-800 calon mahasiswa.
"Untuk gelombang pertama, sudah terisi sekitar 50 persen dari kuota yang tersedia. Jadi, tentu saja untuk gelombang berikutnya seleksi penerimaan mahasiswa akan kami lakukan lebih ketat lagi," ujarnya.
Yang jelas, ujar Prof Damriyasa, meskipun Unhi termasuk perguruan tinggi swasta, namun dalam setiap gelombang penerimaan mahasiswa baru tetap ingin mencari "input" yang berkualitas.(WDY)