Jakarta (Antaranews Bali) - Dua bandara di Jawa Timur --Bandara Blimbing Sari di Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro di Jember-- ditutup akibat sebaran debu vulkanik dari erupsi Gunung Agung di Karangasem, Bali.
"Selain Bandara Ngurah Rai Denpasar, informasinya dua bandara di Jawa Timur ditutup estimasi sampai pukul 17.00 WIB," kata Kepala Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Hary T Djatmiko di Jakarta, Jumat.
Notice to Airmen (Notam) atau Informasi-informasi yang baru dan mengenai keadaan, perubahan atau situasi suatu bandara udara kedua bandara tersebut telah dikeluarkan menyusul letusan Gunung Agung. Notam dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.
Pantauan satelit Himawari milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) debu vulkanik Gunung Agung di Karangasem, hingga pukul 05.00 WITA, bergerak ke arah barat daya dan barat menjauhi Pulau Bali.
"Berdasarkan data observasi Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar tidak teramati adanya abu vulkanik," kata Kepala Humas BMKG Hary T Djatmiko di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan pengamatan hingga pukul 24.00 WITA, cuaca di kawasan ini mendung dan hujan serta angin bertiup lemah ke arah barat.
Secara visual, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 2.500 meter di atas puncak kawah, juga teramati sinar api di atas puncak kawah.
Sebelumnya Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai resmi ditutup sejak Jumat pukul 03.00 WITA hingga 19.00 WITA menyusul hembusan Gunung Agung yang terus menerus mengeluarkan asap dan abu. (WDY)
Erupsi Gunung Agung, dua bandara di Jawa Timur ditutup
Jumat, 29 Juni 2018 8:38 WIB