Denpasar (Antaranews Bali) - Sejumlah maskapai membatalkan jadwal penerbangan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Bali, setelah aktivitas vulkanik Gunung Agung meningkat dengan mengeluarkan gas bercampur abu tipis pascaerupsi yang terjadi pada Rabu (27/6).
"Observasi wilayah udara bandara masih berlanjut dan hasil dari 'paper test' menunjukkan masih nihil sebaran abu vulkanik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, meski sejumlah maskapai membatalkan penerbangan namun hingga saat ini bandara masih beroperasi normal dan belum ada penutupan lalu lintas udara.
Dia menjelaskan pembatalan jadwal sepenuhnya merupakan pertimbangan maskapai meski operasional bandara masih normal.
Hingga saat ini, lanjut Arie, maskapai yang membatalkan jadwal penerbangan yakni AirAsia baik yang akan berangkat ataupun yang tiba di Bali terdiri dari 10 penerbangan domestik dan 12 penerbangan internasional.
Sebagian besar penerbangan domestik AirAsia yang batal itu yakni rute Jakarta dan Surabaya dan untuk keberangkatan internasional yakni Narita Jepang, Kuala Lumpur, Perth, Singapura dan kedatangan dari Perth, Kuala Lumpur dan Singapura.
"Total hingga saat ini ada sekitar 3.571 penumpang AirAsia yang terdampak yang ditangani maskapai bersangkutan," katanya.
Selain maskapai AirAsia, maskapai penerbangan JetStar juga membatalkan jadwal keberangkatan ke Perth dan JetStar Asia tujuan Singapura.
Sedangkan jadwal yang akan tiba juga dibatalkan yakni di antaranya JetStar dari Perth dan JetStar Asia dari Singapura.
Baca juga: PVMBG amati material panas di permukaan kawah Gunung Agung
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) mencatat Gunung Agung erupsi pada Rabu (27/6) sekitar pukul 22.21 WITA dengan tinggi kolom abu teramati mencapai sekitar 2.000 meter di atas puncak.
Kepala PVMBG Kasbani mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 1 menit 9 detik.
Pascaerupsi itu, Kasbani melanjutkan, secara visual teramati kolom gas berwarna putih tebal sejak Kamis (27/6) pagi dengan ketinggian sekitar 200 meter di atas puncak gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu.
Baca juga: BPBD Bali imbau warga Karangasem tidak panik
PVMBG mencatat intensitas emisi gas mengalami peningkatan yang disertai abu tipis dan terjadi secara menerus dengan ketinggian berkisar 1.500-2.000 meter di atas puncak dengan sebaran abu mengarah ke barat kemudian membelok ke barat daya. (*)
Video oleh Pande Yudha
Aktivitas Gunung Agung meningkat, sejumlah maskapai batalkan penerbangan (video)
Kamis, 28 Juni 2018 18:25 WIB