Jakarta (Antaranews Bali) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono sepakat mengenai pentingnya peningkatan kerja sama di bidang investasi antara kedua negara dalam pertemuan ke-6 Dialog Strategis Indonesia-Jepang di kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin.
Retno dan Kono sepakat mengenai perlunya Jepang menjajaki kemungkinan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi bagi produk manufakturnya.
Mereka juga sepakat tentang pentingnya mendorong penyelesaian perundingan Ulasan Menyeluruh Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (General Review Indonesia Japan Economic Partnership Agreement/GR-IJEPA) yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
Jepang merupakan investor terbesar kedua di Indonesia dengan nilai investasi mencapai lima miliar dolar AS pada 2017. Sementara nilai total perdagangan kedua negara pada 2017 naik 13,54 persen dari tahun 2016 menjadi 33,03 miliar dolar AS.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu RI dan Menlu Jepang pun menyaksikan penandatanganan Pertukaran Catatan tentang Pusat Kelautan dan Perikanan serta Pasar Perikanan (Exchange of Notes on Integrated Marine and Fisheries Centers and Fish Market) untuk meningkatkan kerja sama pembangunan sentra perikanan di enam pulau terluar Indonesia, yaitu Biak, Moa, Morotai, Natuna, Sabang dan Saumlaki. (WDY)