Denpasar (Antaranews Bali) - Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, Bali, I Gede Ambara Putra menekankan kepada masyarakat untuk melakukan pemeriksaan intensif terhadap hewan yang dipotong pada "penampahan Galungan", sehari menjelang hari kemenangan dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).
"Kami menyiagakan sembilan dokter hewan yang terdiri atas lima orang untuk melakukan pemeriksaan antemortem (hewan sebelum disembelih) dan empat orang melaksanakan pengecekan postmortem (hewan setelah disembelih)," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, selain tenaga dokter hewan juga menyiapkan 14 orang tenaga pemotong hewan yang terlatih dan berpengalaman yang siap membantu masyarakat menjelang hari suci besar umat Hindu.
Hal itu sesuai tindak lanjut dari imbauan dan surat edaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Nomor : 524/10711/KKTP/Disnakeswan mengamanatkan agar seluruh masyarakat turut memperhatikan kesehatan hewan sebelum disembelih menjelang hari Suci Galungan.
"Hal tersebut dapat dilakukan dengan pengecekan hewan sebelum disembelih oleh dokter hewan berwenang di kabupaten dan kota setempat," ujarnya.
Ia mengharapkan semua pihak agar selalu meningkatkan koordinasi, informasi dan edukasi agar pengolahan daging dapat dilakukan dengan baik dan benar sesuai aturan sanitasi yang ada, serta kepada konsumen untuk tidak mengkonsumsi daging mentah (belum dimasak), sehingga masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam mengkonsumsi daging saat perayaan Hari Suci Galungan.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Rumah Potong Hewan Kota Denpasar, I Gede Nyoman Wiratanaya mengatakan bahwa pihaknya dalam menunjang kelancaran pemotongan hewan menjelang hari besar keagamaan senantiasa melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kesehatan hewan yang akan disembelih.
Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan hewan yang disembelih nantinya menghasilkan daging yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Menurut Wiratanaya, hewan yang akan disembelih dilakukan dengan pemeriksaan secara rutin terhadap kebersihan dan sanitasi, baik pemeriksaan hewan sebelum dipotong (antemortem) maupun pemeriksaan daging hasil pemotongan (postmortem).
"Hal itu untuk menjamin keamanan dan ketenteraman batin masyarakat dalam mengkonsumsi pangan asal hewan (PAH), khususnya daging babi yang sehat, aman dan utuh," ujarnya.
Ia mengharapkan agar masyarakat yang menyembelih ternak sendiri dapat melakukan koordinasi dengan rumah potong hewan, dengan harapan kesehatan, kebersihan dan sanitasi hewan yang disembelih tetap terjaga. (WDY)