Denpasar (Antaranews Bali) - Sektor perdagangan, reparasi, perawatan mobil dan sepeda motor paling banyak menyerap tenaga kerja di Bali yakni mencapai 510.207 orang atau 19,74 persen dari total penduduk yang bekerja sebanyak 2,584 juta orang hingga Februari 2018.
"Jumlah penduduk yang bekerja di sektor tersebut mengalami kenaikan sebesar 4,44 persen dibanding Februari tahun 2017," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, kondisi ketenagakerjaan menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk yang bekerja pada setiap sektor menunjukkan kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja.
Penyerapan tenaga kerja pada sektor perdagangan, reparasi, perawatan mobil dan sepeda motor juga diikuti sektor pertanian yang meningkat 0,43 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya.
Adi Nugroho menambahkan, sektor pertanian di Bali, meskipun terus terjadi alih fungsi lahan, tetap memiliki peranan yang cukup penting dalam penyerapan tenaga kerja. Hal itu terbukti sektor pertanian mampu menampung 469.721 orang atau 18,17 persen dari total pekerja di Bali.
Selain itu, sektor pengolahan, penyediaan akomodasi dan makan minum juga memiliki peranan yang cukup strategis dalam penyerapan tenaga kerja.
Penduduk Bali yang bekerja di sektor tersebut sebanyak 440.296 orang atau 17,03 persen.
Adi Nugroho menjelaskan, penduduk Bali yang bekerja pada sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebanyak 342.651 orang atau 13,26 persen dari total pekerja di Pulau Dewata.
Jumlah pekerja itu mengalami kenaikan 6,74 persen dibanding Februari 2017 yang mencapai 412.513 orang.
Sedangkan penduduk yang bekerja di sektor penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami kenaikan sebesar 23,70 persen dibanding dengan Februari 2017 mencapai 277.006 orang.
Meskipun sektor konstruksi masuk lima besar yang memberikan andil terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, namun pada Februari 2018 sektor tersebut mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja dibandingkan dengan kondisi Februari 2017.
Pada Februari 2017, penduduk yang bekerja pada sektor konstruksi mencapai 194.535 orang, sedangkan pada Februari 2018 tercatat 164.912 orang atau turun sebesar 15,23 persen, ujar Adi Nugroho.(WDY)