Mataram (Antaranews) - Sebanyak 51 kapal perang dan 28 pesawat dengan melibatkan 5.500 prajurit dari 36 negara direncanakan ambil bagian dalam kegiatan "Multilateral Naval Exercise Komodo" (MNEK) yang ke tiga dilaksanakan 4-9 Mei 2018 di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Kapal perang dengan prajurit militer dari 36 negara ini tiba di Lombok pada 3-4 Mei 2018," ujar Satgas Penerangan MNEK Letkol Suratno di Mataram, Selasa.
Ia menuturkan, upacara pembukaan MNEK sendiri dilaksanakan pada 5 Mei di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. "Kegiatan ini nanti dibuka dan dihadiri Panglima TNI dan Kasal," ujarnya.
Letkol Suratno menjelaskan, MNEK 2018 adalah latihan bersama yang melibatkan banyak negara, salah satu tujuannya untuk bekerja sama dalam menangani bencana alam dan membantu masalah-masalah kemanusiaan.
"Jadi kegiatannya ini banyak sekali. Ada kunjungan dan latihan bersama antar negara peserta," tuturnya.
Ia menyebutkan, sejumlah rangkaian kegiatan yang akan memeriahkan MNEK 2018 di Lombok ini, antara lain "city tour" yang di ikuti para personel masing-masing negara, ada kegiatan hiburan melalui musik dan budaya, "fun bike" dan "fun run", bhakti sosial, pelayaran nusantara yang diikuti 400 pelajar di Lombok, menggunakan KRI Makassar.
Selain itu, dilaksanakan penenggelaman sebuah prasasti yang juga nantinya berfungsi sebagai terumbu karang di Gili Trawangan, Lombok Utara. Kegiatan olahraga antarpeserta seperti lomba balap karung, panjat pinang, dan voli pantai.
"Ada juga lomba memasak kuliner memasak ayam Taliwang yang diikuti juru masak kapal perang peserta MNEK," ucap Suratno.
Sementara, untuk negara-negara peserta MNEK 2018, di antaranya Brunei Darusalam, Uni Emirat Arab, Bangladesh, Vietnam, Filipina, Singapura, China, Polandia, Brazil, Meksiko, Rusia, Australia, Arab Saudi, Amerika Serikat, Peru, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Prancis, Myanmar, Sri Lanka, Swedia, Pakistan, Turki, Inggris, Spanyol, India, Swedia, Belgia, Belanda.
"Jadi masing-masing negara ada yang mengirim dua sampai tiga kapal atau lebih," tegasnya. (ed)