Badung, Bali (ANTARA) -
Hal itu dikatakan Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Amrin Rosihan Hendrotomo, S.E selaku Dansatgas MNEK Ke-5 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu, dalam Mid Planning Conference Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025.
Kegiatan MPC MNEK 2025 dibuka oleh Waasops Kasal Laksma TNI Sigit Santoso yang mewakili Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops Kasal), Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan.
"Multilateral Naval Exercise Komodo sifatnya bukan untuk tempur, tetapi pada dua hal khususnya, yaitu keamanan maritim dan bantuan kemanusiaan, serta penanggulangan bencana (humanitarian sisaster)," katanya.
MNEK merupakan latihan maritim nonkombatan yang rutin digelar TNI AL setiap dua tahun sekali sejak 2014 di perairan Indonesia dan diikuti angkatan laut dari negara-negara sahabat.
Amrin Hendrotomo mengatakan latihan bersama itu akan dipusatkan di beberapa wilayah perairan Bali utara pada 15–22 Februari 2025. Sebelum latihan bersama, para pimpinan dari berbagai negara yang diundang mengikuti kegiatan Mid Planning Conference (MPC) yang dilaksanakan di Nusa Dua pada 29–31 Oktober 2024.
Baca juga: TNI AL tumbuhkan semangat bahari generasi muda di Denpasar
Dalam tiga hari tersebut, para petinggi angkatan laut negara peserta mengikuti serangkaian pembekalan dan sesi pertukaran pengetahuan antarperwira, kemudian simulasi skenario taktik.
Peserta yang terlibat dalam MPC MNEK tahun ini, dari 58 negara yang diundang, ada 32 negara yang ikut, dengan rincian 22 negara hadir langsung dan 10 negara melalui konferensi video.
Negara yang hadir langsung di antaranya Arab Saudi, Rusia, Malaysia, Kolombia, Australia, Fiji, Korea Selatan, Filipina, Prancis, Singapurae, Bangladesh, Kanada, Thailand, Laos, Italia, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Jepang, Vietnam, Bahrain, India, dan Belanda.
Amrin Hendrotomo menambahkan tujuan latihan bersama ini untuk meningkatkan kerja sama militer, meningkatkan kemampuan operasional, serta menunjukkan kekuatan dan kapabilitas.
Selain itu, latihan bersama tersebut merupakan wujud dari peran TNI AL dalam rangka ikut berpartisipasi dalam pemeliharaan keamanan laut dan merekam situasi keamanan global yang semakin memburuk, seperti konflik di Eropa maupun Timur Tengah.
Baca juga: Menko Marves sebut Tim Aerobatik TNI AU dan AL simbol kehebatan negara
"Ini salah satu jawaban dari TNI AL bahwa kita bisa merangkul negara-negara yang saat ini mungkin terlibat dalam konflik tersebut, tetapi kita bisa jadikan satu untuk melakukan kegiatan yang sifatnya nontempur," katanya.
Ada tiga latihan yang akan dilaksanakan selama kegiatan MNEK Ke-5 berlangsung, yakni latihan di laut yang meliputi manuver kapal, latihan penyelamatan, dan simulasi operasi maritim lainnya. Kemudian latihan di darat meliputi latihan taktik, latihan medis, latihan kemanusiaan, pertemuan bilateral, dan kegiatan VIP lainnya.
Bagian terakhir dari kegiatan tersebut adalah pertukaran budaya meliputi acara kebudayaan dan sosial untuk mempererat hubungan antarpeserta serta melibatkan seluruh warga sekitar.
Pada tahun ini, TNI AL memilih Bali sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Latma MNEK sekaligus untuk mempromosikan pariwisata Bali ke dunia internasional.
"Latihan Komodo dilakukan TNI AL memang tujuannya untuk bisa membangun kerja sama angkatan laut. Tujuan yang lain adalah memajukan atau ikut mempromosikan pariwisata Indonesia," katanya.