Denpasar (Antaranews Bali) - Perusahaan penyedia jasa keuangan PT Equity Finance Indonesia menyebutkan pengampunan pajak atau "tax amnesty" yang sebelumnya digulirkan pemerintah diharapkan mendongkrak realisasi pembiayaan khususnya sektor usaha kecil menengah (UKM).
"Kuartal keempat (tahun 2017) nasabah sudah mulai ekspansi. Tahun lalu ada amnesti pajak, sudah terbuka semua. Jadi mereka bisa eksplorasi semua, tidak takut lagi," kata Presiden Direktur PT Equity Finance Indonesia Hartono Gandasutedja di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, pelaku usaha yang mulai ekspansi itu pada kuartal pertama tahun ini sudah menunjukkan prospek yang menjanjikkan untuk mendapatkan pembiayaan.
Sehingga pihaknya memasang target realisasi pembiayaan Rp800 miliar atau meningkat 10-15 persen tahun 2018 di sejumlah kota di Tanah Air.
Selama ini porsi realisasi pembiayaan UKM di Indonesia sebagian besar disumbangkan dari kota Surabaya, Denpasar, Semarang dan Bandung.
Untuk merealisasikan target itu, pihaknya menyasar kota-kota kecil di Tanah Air untuk merangkul target pasar yang lebih besar seperti di Kabupaten Gianyar dan Tabanan di Bali.
Di sejumlah daerah, lanjut dia, sektor usaha yang digarap pelaku UKM beragam mulai dari perdagangan kecil hingga sektor pariwisata seperti yang banyak dilakoni masyarakat di Pulau Dewata.
Sementara itu terkait laba, selama tahun 2017 pihaknya mencatat sekitar Rp22,1 miliar namun angka itu masih belum dilakukan audit.
"Pencapaian itu tida sampai lima persen jika dibandingkan tahun lalu," katanya.
Sedangkan angka kredit bermasalah atau "non performing financing" (NPF), lanjut Hartono, di perusahaan yang berusia 22 tahun itu masih di bawah dua persen. (WDY)