Negara (Antaranews Bali) - Pendaftar Politeknik Negeri Kelautan dan Perikanan Jembrana, Bali, sudah mencapai puluhan orang dengan menggunakan sistem pendaftaran daring/online, sehingga politeknik untuk mencetak sumberdaya perikanan dan kelautan itu mulai dilirik masyarakat.
"Jumlah pastinya belum saya cek lagi, terakhir beberapa hari lalu pendaftar online sudah mencapai belasan orang. Yang bertanya langsung ke kantor kami juga cukup banyak, ya sudah puluhan," kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan Dan Perhubungan Jembrana Made Dwi Maharimbawa, di Negara, Selasa.
Ia mengatakan pendaftar yang masuk tidak hanya berasal dari Pulau Bali, tapi juga pulau lainnya seperti Jawa hingga Sumatera.
Sama seperti tahun sebelumnya, tahun akademik 2018/2019, politeknik milik Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berlokasi di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara tersebut menerima 75 mahasiswa.
Untuk menjadi peserta didik di politeknik yang membuka tiga program studi yaitu Perikanan Tangkap, Budidaya Ikan dan Pengolahan Hasil Laut ini, ada beberapa jalur penerimaan yaitu jalur umum, jalur khusus, jalur undangan dan jalur mitra.
Bagi pendaftar lewat jalur umum, mereka harus mengikuti uji akademik, fisik, kesehatan dan wawancara, sementara jalur khusus diperuntukkan anak pelaku utama perikanan yang bisa masuk tanpa melewati uji akademik, hanya mengikuti uji kesehatan, fisik dan wawancara.
Untuk pendaftar dari jalur undangan bisa diterima tanpa tes akademik, yang berasal dari lulusan Sekolah Usaha Perikanan Menengah dengan prestasi peringkat satu di sekolahnya.
Lain halnya dengan pendaftar jalur mitra berasal dari calon mahasiswa yang mendapat rekomendasi dari instansi/lembaga pendukung kegiatan prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Kami tentu berharap banyak anak-anak pelaku usaha perikanan lokal Jembrana yang ikut mendaftar sebagai mahasiswa politeknik. Pada tahun sebelumnya, masih sangat sedikit warga lokal yang mendaftar," katanya.
Saat berkunjung ke Kabupaten Jembrana beberapa waktu lalu, Kepala Pusat Pendidikan Kementerian Kelautan Dan Perikanan Bambang Suprakto mengatakan, pendirian Politeknik Negeri Kelautan dan Perikanan di beberaoa wilayah Indonesia bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan poros maritim.
"Dengan sumberdaya sektor kelautan dan perikanan yang memiliki kemampuan lengkap di bidang akademis maupun praktek, pengelolaan kekayaan alam Indonesia di sektor tersebut akan lebih besar memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara," katanya. (ed)