Kuta (Antaranews Bali) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa seluruh jadwal penerbangan menuju Bali saat pelaksanaan Sidang Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, 8-14 Oktober 2018 sudah penuh pemesanan.
"Ini menjadi sesuatu yang akan kami bahas dengan Menhub, dengan penerbangan bagaimana kami menambah (jadwal) terutama minggu sebelum dan sesudah (pertemuan)," katanya usai membuka seminar internasional terkait SDM dalam rangkaian "voyage to Indonesia" menjelang pertemuan IMF dan Bank Dunia di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Menurut Sri Mulyani, informasi terkait penerbangan ke Bali yang sudah penuh saat pelaksanaan pertemuan akbar bidang ekonomi dan keuangan itu berasal dari koleganya di Washington DC, Amerika Serikat.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengharapkan agar volume penerbangan ke Pulau Dewata perlu ditingkatkan mengingat pada minggu tersebut akan hadir sekitar 15 ribu delegasi dari 189 negara di dunia.
Terkait kesiapan lokasi, Menkeu akan memantau kesiapan logistik meliputi hotel hingga tempat pertemuan termasuk kebutuhan evakuasi untuk mengantisipasi sesuatu yang bersifat darurat.
Sri Mulyani mengatakan para delegasi diperkirakan akan berada di Bali selama satu minggu atau 10 hingga 15 hari tergantung jarak perjalanan dari negara masing-masing termasuk jika mereka membawa serta keluarganya untuk sekaligus berlibur.
Dengan banyaknya delegasi dan durasi yang cukup panjang tersebut, Sri Mulyani memprediksi aktivitas pariwisata saat itu akan melonjak di tengah "low season" atau musim sepi kunjungan yang biasanya terjadi saat periode Oktober.
"Berarti seluruh kegiatan pariwisata, turis di sini akan meningkat dan lebih hidup saat memasuki `low season`," ucapnya.
Dalam kesempatan itu Sri Mulyani juga mengharapkan daerah lain yang terdekat dengan Bali seperti Lombok dan Banyuwangi untuk siap menampung turis karena diprediksi para delegasi juga ingin mengunjungi destinasi terdekat dari Pulau Dewata.
Sejumlah proyek infrastruktur kini sedang dikebut di Bali di antaranya perluasan proyek apron atau parkir pesawat dan pemindahan sejumlah fasilitas di Bandara Ngurah Rai serta pembangunan jalan bawah tanah atau "underpass" di simpang bandara menjelang pelaksanaan sidang tahunan IMF dan Bank Dunia.
Ditargetkan seluruh proyek pendukung pertemuan akbar itu rampung September atau sebelum pelaksanaan pertemuan yang berlangsung 8-14 Oktober 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua, Kabupaten Badung. (*)
Menkeu: penerbangan menuju Bali saat pertemuan IMF sudah penuh
Kamis, 1 Maret 2018 15:25 WIB