Denpasar (Antaranews Bali) - Bali meraup devisa sebesar 220,60 juta dolar AS dari ekspor hasil kerajinan skala rumah tangga selama 2017, atau naik 19,84 juta dolar AS atau 9,88 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 200,76 juta dolar AS.
"Pengapalan hasil kerajinan itu mampu memberikan kontribusi 32,46 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 679,59 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Bagawinata di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang berkembang pesat hingga ke pelosok pedesaan, terutama di daerah "gudang seni" Kabupaten Gianyar itu mampu menjadi tulang punggung perolehan devisa, sekaligus menopang kehidupan masyarakat setempat.
Hasil kerajinan yang menonjolkan unsur seni yang menembus pasaran luar negeri itu terdiri atas 17 jenis matadagangan yang umumnya sangat disenangi konsumen dari berbagai negara di belahan dunia.
Ke-17 jenis matadagangan itu yang paling besar menyumbangkan devisa adalah hasil industri berbahan baku kayu berupa patung dan jenis cendera mata berbahan baku kayu yang mencapai 82,54 juta dolar AS atas pengiriman 34,61 juta unit aneka jenis patung,.
Dari segi volume meningkat 2,58 persen dan nilai 2,11 persen dibanding tahun sebelumnya (2016) yang mengirim 33,74 juta unit seharga 80,84 juta dolar AS.
Ngurah Bagawinata menambahkan, menyusul pengapalan kerajinan perak 32,145 juta dolar AS, kerajinan lain-lain 17,89 juta dolar AS, kerajinan logam 19,78 juta dolar AS, kerajinan keramik 1,09 juta dolar AS, kerajinan kerang 2,117 juta dolar As dan kerajinan kulit 5,27 juta dolar AS.
Selain itu juga mengekspor kerajinan furniture 8,23 juta dolar AS, kerajinan batu padas 8,23 juta dolar AS, kerajinan bambu 4,76 juta dolar AS, kerajinan anyaman 2,77 juta dolar AS, lukisan 1,15 juta dolar AS, kerajinan rotan 2,04 juta dolar AS dan kerajinan terracotta 2,44 juta dolar AS.
Pengapalan pakaian jadi bukan rajutan paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat yakni 28,72 persen, perhiasan ke Singapura (30,96 persen), patung ke Amerika Serikat (32,80 persen), perabot penerangan rumah tangga ke Amerika Serikat (29,32 persen), barang-barang rajutan ke Singapura (25,26 persen) dan aneka jenis anyaman ke Amerika Serikat ( 28,57 persen).
Dari sepuluh jenis komoditas andalan Bali yang menembus pasaran luar negeri, enam di antaranya paling banyak diserap pasaran Amerika Serikat dan empat lainnya adalah China untuk ikan dan udang, Singapura untuk perhiasan, barang rajutan dan kerajinan dari bahan baku kulit. (WDY)
Ekspor kerajinan Bali naik 9,88 persen
Senin, 26 Februari 2018 7:36 WIB