Denpasar (Antaranews Bali) - Bali mengekspor hasil perikanan dan kelautan sebesar 326,57 juta dolar AS selama tahun 2017, meningkat 104,04 juta dolar AS atau 46,76 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 222,52 juta dolar AS.
"Perolehan devisa tersebut mampu memberikan andil sebesar 48,05 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 679,59 juta dolar AS selama 2017," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Bagawinata di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, Bali mengapalkan sebelas jenis hasil perikanan dan kelautan, namun matadagangan sirip ikan hiu tidak lagi menghasilkan devisa serta rumput laut volume dan perolehan devisanya terus melorot.
Dari sembilan jenis komoditas hasil perikanan dan kelautan yang paling menonjol adalah ikan tuna dalam bentuk segar dan beku yang mampu menghasilkan 150,15 juta dolar AS, meningkat 64,73 juta dolar AS, atau 75,79 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 85.41 juta dolar AS.
Demikian pula dari segi volume pengapalan matadagangan hasil perikanan dan kelautan itu meningkat 22,77 persen dari 11.437,91 ton pada tahun 2016 menjadi 14.042,23 ton pada tahun 2017.
Ngurah Bagawinata menambahkan, setelah ikan tuna menyusul pengapalan aneka jenis ikan lainnya senilai 103,66 juta dolar AS, menurun 5,66 persen dibanding tahun sebelumnya senilai 109,88 juta dolar AS. Namun dari segi volume meningkat 8,46 persen dari 18.845,70 ton pada tahun 2016 menjadi 20.439,73 ton.
Ekspor ikan kakap sebanyak 1.514,46 ton senilai 39,63 juta dolar AS selama tahun 2017, untuk volume meningkat 276,58 persen dan nilai bertambah 589,19 persen, karena tahun sebelumnya hanya mengapalkan 402,1 ton seharga 5,751 juta dolar AS.
Selain itu Bali juga mengekspor ikan hias hidup sebanyak 861 ekor seharga 1.755 dolar AS selama tahun 2017, merosot untuk volume 70,65 persen dan nilai 68,37 persen, karena tahun sebelumnya mengekspor 2.934 ekor seharga 5.549 dolar AS.
Ekspor ikan kerapu sebesar 26,32 juta dolar AS selama tahun 2017, meningkat 77,44 persen dibanding tahun 2016 yang hanya menghasilkan 14,83 juta. Untuk volume meningkat 176,22 persen dari pengapalan 2.254,46 ton pada tahun 2016 menjadi 6.226,7 ton pada tahun 2017.
Ikan nener mengapalkan 7,99 ton seharga 37.420 dolar AS pada tahun 2016 dan ekspor jenis matadagangan itu nihil pada tahun 2017, sedangkan ekspor udang (lobster) sebanyak 13,24 ton seharga 439,107 dolar AS selama tahun 2017 menurun dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 57,62 ton seharga 1,452 juta dolar, Ngurah Bagawinata.
Ekspor ikan dan hasil kelautan dari Bali paling banyak menembus pasaran China mencapai 29,48 persen, menyusul Amerika Serikat 26,12 persen, Jepang 16,44 persen, Taiwan 8,07 persen, Hong Kong 5,87 persen dan Australia 3,99 persen.
Selain itu juga menjangkau pasaran Singapura 1,55 persen, Thailand 0,78 persen, Jerman 0,78 persen, Perancis 0,68 persen dan sisanya 6,29 persen ke berbagai negara lainnya di belahan dunia. (WDY)
Ekspor hasil perikanan Bali meningkat 46,76 persen
Minggu, 25 Februari 2018 8:00 WIB