Denpasar (Antaranews Bali) - Ekspor hasil perikanan dan kelautan dari Bali mengalami kenaikan sebesar 34,70 juta dolar AS atau 51,12 persen dari 67,89 juta dolar AS selama triwulan I-2017 menjadi 102,600 juta dolar AS selama triwulan I-2018.
"Perolehan devisa tersebut memberikan kontribusi 54,76 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 187,37 juta dolar AS selama triwulan I-2018," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Bagawinata di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan Bali mengapalkan 11 jenis hasil perikanan dan kelautan, namun matadagangan sirip ikan hiu dan rumput laut dalam beberapa bulan belakangan ini merosot, baik dari segi volume maupun perolehan nilainya.
Pengapalan ikan tuna memberikan perolehan devisa paling besar yakni mencapai 56,74 juta dolar AS atas pengapalan 4.962,5 ton hasil tangkapan nelayan dan perusahaan besar ke berbagai negara di belahan dunia.
Perolehan devisa tersebut dari segi volume meningkat 52,04 persen dan nilai 82,51 persen dibandingkan dengan triwulan I-2017 yang mengapalkan 3.264,01 ton ikan tuna seharga 31,09 juta dolar AS.
Selanjunya, pengapalan aneka jenis ikan lainnya sebanyak 3.014,1 ton seharga 20,94 juta dolar AS pada triwulan I-2018, atau meningkat 7,02 persen dari triwulan yang sama tahun sebelumnya tercatat 3.355 ton senilai 19.57 juta dolar AS.
Posisi ketiga pengapalan ikan kerapu sebanyak 572 ton seharga 14,19 juta dolar AS pada triwulan I-2018, meningkat 95,90 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya 5.064 ton seharga 7.24 juta dolar AS.
Ikan kakap yang dipasarkan ke luar negeri sebanyak 397,2 ton seharga 8,92 juta dolar AS pada triwulan I-2018, meningkat 9,82 persen dari triwulan yang sama tahun sebelumnya tercatat 195,42 ton senilai 8,130 juta dolar AS.
Agung Bagawinata menambahkan, Bali juga mengekspor ikan hias hidup sebanyak 413.863 ekor seharga 1,23 juta dolar AS, menurun 9,11 persen dari sebelumnya 397.035 ekor seharga 1,36 juta dolar AS. (WDY)