Gianyar (Antaranews Bali) - Para selebritis, aktivis lingkungan hidup, para pejabat dan masyarakat dengan semangat memunguti sampah dengan capit yang terbuat dari kayu di Pantai Kuta, Bali, sebagai bagian dari kampanye stop pencemaran plastik di laut.
"Kampanye kali ini tidak hanya berpusat di Bali, namun juga mengajak partisipasi masyarakat di seluruh penjuru Indonesia untuk bersama-sama melakukan kegiatan bersih-bersih," kata Melati Wijsen, seorang aktivis pencinta lingkungan, di Kuta, Bali, Sabtu.
Aksi bersih-bersih itu dilakukan oleh komunitas "Satu Pulau Satu Suara" yang dimulai dari darat, pinggiran sungai, hingga sepanjang pesisir pantai di wilayah tempat tinggal mereka masing-masing.
"Kampanye Satu Pulau Satu Suara ingin melakukan sesuatu yang lebih dari hanya meningkatkan kesadaran mengenai masalah sampah plastik tetapi kami juga ingin memberikan contoh bahwa organisasi, dunia usaha, desa dan individu menciptakan solusi masing-masing untuk mengurangi sampah plastik sehingga yang lain bisa melakukan hal yang sama," tutur Melati Wijsen, Co-Founder of Bye Bye Plastic Bags & Satu Pulau Satu Suara.
Melati, remaja yang masih berusia 17 tahun adalah pemrakarsa kegiatan itu, namun karena kegiatannya menjaga lingkungan hidup dengan mengampanyekan stop pencemaran plastik, maka dia pernah diundang untuk pidato dan menyampaikan kegiatannya di PBB, New York.
Selain Melati hadir pula beberapa artis dan bintang film terkenal diantaranya selebriti dan Pengamat Lingkungan, Hamish Daud, dan Eka Rock, musisi grup band Superman Is Dead. Hamisd juga merupakan suami dari penyanyi terkenal Raisa.
"Hari ini saya jadi pemulung sampah di pantai Kuta," katanya.
Beberapa aktivis lingkungan hidup juga hadir dan bersemangat memungut sampah di Pantai Kuta, diantaranya Suzy Hutomo, Aktivis Lingkungan Founder SustainableSuzy.com dan Executive Chairwoman The Body Shop Indonesia, I Made Gunarta, Baga Palemahan (Komite Departemen Lingkungan Desa) Pakraman Padangtegal Ubud dan I Ketut Mertaadi Co-founder and owner EcoBali.
Sementara di kalangan pejabat pemerintah yang langsung datang dari Jakarta adalah Dr Ir Safri Burhanuddin, DEA., Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Kemaritiman); Dr Ir Haruki Agustina, MSc., Kasubsit sampah spesifik dan daur ulang, Direktorat pengelolaan sampah, Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Aksi kampanye yang berawal dari mengisi petisi online hingga sampai dengan adanya Memorandum of Understanding (MOU) yang telah ditandatangani oleh Gubernur Bali Mangku Pastika.
MOU ini bertujuan untuk menjadikan Bali bebas dari kantong plastik, kemudian pada Tahun 2015, Mangku Pastika menandatangani surat edaran untuk membuat Bali bebas sampah plastik di tahun 2018.
"Sayangnya memasuki awal tahun 2018 justru Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung mendeklarasikan keadaan darurat sampah di sepanjang enam kilometer garis pantai yang mencakup pantai populer di Bali seperti Jimbaran, Kuta, dan Seminyak," ujar Melati.
Selebritis-Aktivis Punguti Sampah di Pantai Kuta
Sabtu, 24 Februari 2018 15:30 WIB