Saat ini pemerintah Senegal telah mempelajari proposal kerja sama yang disampaikan PT. INKA.
Menteri Muda Jaringan Perkeretaapian Nasional Senegal, Mr. Abdou Ndene Sall, dalam pertemuannya dengan Dubes RI Dakar, Mansyur Pangeran, mengatakan produk PT. INKA sesuai dengan karakteristik kebutuhan di Senegal, jelas Pensosbud KBRI Dakar, Dimas Prihadi dalam keterangan kepada Antara, Sabtu.
Menteri Abdou Ndene Sall, mengatakan produk PT. INKA nantinya akan digunakan untuk mendukung proyek prioritas jalur kereta Dakar-Bamako (Mali).
"Diharapkan agar PT. INKA dapat segera mengundangnya berkunjung ke Indonesia menindaklanjuti kerja sama tersebut.
Menurut rencana ia akan membawa delegasi teknis dari beberapa kementerian terkait (transportasi darat, udara dan laut) untuk membahas hal-hal teknis," katanya.
Dubes Mansyur menyambut baik minat Menteri untuk berkunjung ke Indonesia dan mengusulkan agar kunjungan dapat dilakukan di sela-sela penyelenggaraan "Indonesia-Afrika Forum" di Bali, 10-11 April mendatang.
Dubes mengharapkan Menteri dapat hadir pada forum tersebut, sekaligus melakukan kunjungan ke PT. INKA, PT. PAL Indonesia dan PT. DI.
Senegal saat ini sedang mengembangkan moda transportasi darat, laut dan udara untuk menjadikannya sebagai hub di Afrika Barat. "Kita perlu tangkap peluang emas ini sebelum Senegal beralih ke negara lain seperti Tiongkok dan Turki," ujar Dubes.
"Dalam pertemuan Menteri Ndene Sall juga berencana untuk melihat langsung pabrik industri strategis seperti PT. DI dan PT. PAL. Selain pesawat CN-235 yang keempat, Senegal juga sedang menjajaki pembelian kapal niaga dan patroli dari Indonesia," katanya. (WDY)