Gianyar (Antaranews Bali) - Dinas Pariwisata Provinsi Bali meminta Japan Airlines (JAL) untuk membuka rute penerbangan reguler langsung dari Jepang ke Bali, setelah Garuda Indonesia dan maskapai penerbangan yang bermarkas di Jepang ANA (All Nippon Airlines) serta Air Asia melayani penerbangan reguler langsung Denpasar ke Tokyo dan Osaka, Jepang.
"Kami sudah bicara dengan ibu Makiko Iskandar, pemilik Rama Tours yang telah sukses mengadakan beberapa kali penerbangan carter dari Jepang ke Bali dengan okupansi penuh. Ibu Makiko sanggup menjual dan mengisi penerbangan JAL dari Jepang ke Bali," kata Kepala Dinas Pariwisata Bali, AA Yuniarta Putra, di Gianyar, Selasa.
Apalagi, menurutnya, pertumbuhan jumlah turis ke Jepang terus meningkat dari tahun ke tahun karena turis Jepang suka dengan Bali. Menurut data BPS, tahun 2016 jumlah turis Jepang ke Bali mencapai 235.000 orang, dan terus meningkat karena periode Januari-November 2017 sudah mencapai 237.000 turis Jepang ke Bali.
"Posisi Jepang dalam pariwisata di Bali menduduki posisi ke-4 sebagai pemasok utama turis asing. Rata-rata turis Jepang tinggal di Bali antara 9-10 hari. Ini menunjukkan kecintaan orang Jepang terhadap Bali sangat tinggi," kata Ketua Kadin Bali, AA Ngurah Alit Wiraputra, secara terpisah.
Selain penumpang, penerbangan langsung dan reguler antara Jepang-Bali sangat potensial dari segi kargo karena ekspor Bali ke Jepang terus meningkat, kata Alit pula.
Ekspor Bali ke Jepang selama tahun 2017 (Januari-November) mencapai 60,49 juta dolar AS, atau mengalami kenaikan signifikan hingga 11,06 juta dolar AS, dibandingkan dengan periode yang sama (Januari-November 2016) sebesar 49,42 juta dolar AS, katanya lagi.
Selain itu, Jepang juga merupakan negara tujuan ekspor dari Bali pada urutan ke-3, setelah Amerika Serikat dan Australia. Ekspor Bali ke Amerika Serikat, dari Januari-November 2017 mencapai 176,67 juta dolar AS, naik 45,68 persen dibandingkan periode sama tahun 2016. (*)