Gianyar (Antaranews Bali) - Ekspor pemerintahan Kabupaten Gianyar, Bali tahun 2017 mencapai 20 juta AS, naik 1,6 juta dolar AS dibandingkan dengan ekspor tahun 2016 sebesar 18,4 juta dolar AS, karena kini sudah diizinkan pemerintah pusat mengapalkan produk pakaian atau "fashion".
"Walau pun demikian, produk ekspor unggulan pertama yakni produk kayu termasuk arang yang mencapai 6,58 juta dolar AS, disusul unggulan ke dua yakni produk alat-alat musik mencapai 4,7 juta dolar AS, kemudian unggulan ketiga, mutiara, batu-batuan dan perhiasan imitasi sebesar 2,3 juta dolar AS," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, I Gde Wayan Suamba, di Gianyar, Rabu.
Sementara, produk tekstil menduduki urutan ke empat sebesar 1,14 juta dolar AS, dan produk furniture dan perabot rumah tangga menduduki posisi ke lima sebesar 981.030 dolar AS.
"Jika dibandingkan tahun 2016, ekspor produk kayu dan ekspor peralatan musik yang mengalami peningkatan, sementara ekspor mutiara dan batu-batu lainnya mengalami kenaikan. Sedangkan ekspor tekstil dan fashion mengalami kenaikan setelah, Pemkab Gianyar diizinkan pemerintah pusat sebagai pintu ekspor produk tesktil dan fashion," katanya.
Negara tujuan ekspor utama adalah Amerika Serikat dengan nilai 4,67 juta dolar AS, Jerman 2,41 juta dolar AS, China 1,8 juta dolar, Inggris 1,39 juta dolar dan Afrika Selatan 1,09 juta dolar AS.
"Ada perubahan pasar ekspor dari Gianyar jika dibandingkan tahun 2016, dimana pasar utama Amerika 4,8 juta dolar AS, posisi ke dua Jerman 2,1 juta dolar AS, posisi ketiga China sebesar 1,5 juta dolar AS, posisi ke empat Australia, dan posisi ke lima Swedia. Ada pergeseran pasar ekspor pada tahun 2017 dimana Inggris dan Afrika Selatan menggeser posisi Australia dan Swedia," kata Kadis perindustrian dan perdagangan (Perindag) Gianyar itu.
Wayan Suamba menjelaskan bahwa ekspor Pemkab Gianyar itu bukan hanya produk asal Gianyar dan eksportirnya warga Gianyar, bisa juga produk dari kabupaten lain sekitar Gianyar dan eksportirnya bukan warga Gianyar karena di Bali ini hanya Denpasar dan Gianyar yang diberikan pemerintah pusat sebagai pintu ekspor.
"Pemerintah pusat mempercayakan Denpasar dan Gianyar yang boleh membuka, memberikan dan mengurus, dokumen ekspor. Makanya produk ekspor dari berbagai kabupaten di Bali mengirim produk ekspornya melalui Gianyar atau Denpasar. Ada juga pengusaha dan eksportir Gianyar yang posisinya di daerah Batubulan dekat dengan Denpasar, mereka mengurus dokumen ekspor ke Denpasar," jelas dia.
Kadis Perindag merasa bersyukur di tengah kelesuan ekonomi dunia, ekspor melalui Gianyar masih mengalami peningkatan pada tahun 2017. Ia terus mendorong dan memberikan berbagai kemudahan bagi para eksportir, terutama mengikuti pameran dan promosi produk ekspor yang diadakan Kementerian Perdagangan. (*)
Ekspor Gianyar 2017 capai 20 juta dolar
Rabu, 24 Januari 2018 17:10 WIB