Jakarta (Antaranews Bali) - Untuk ketiga kalinya Presiden Joko Widodo mengganti para menterinya di jajaran Kabinet Kerja.
Pada Rabu pagi, Presiden melantik politisi Idrus Marham sebagai
Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang akan maju
dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Timur.
Selain Idrus Marham, Presiden juga melantik mantan Panglima TNI
Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden menggantikan Teten
Masduki.
Sedangkan Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar akan dilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).
Terakhir Marsekal Madya TNI Yuyu Sutisna dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara. Yuyu sebelumnya adalah Wakil KSAU.
Isu reshuffel kencang berhembus sejak Khofifah mulai ancang-ancang maju pada Pilgub Jatim sejak akhir 2017.
Terlebih setelah dipastikan Khofifah mendaftar sebagai Cagub pada
Pilkada Jatim pada 10 Januari 2018 yang diusung tujuh partai dengan 42
kursi.
Idrus akan melanjutkan tugas Khofifah sebagai Menteri Sosial untuk sisa masa jabatan 2014-2019.
Dari Akademisi Ke Politisi
Idrus Marham merupakan seorang politisi Indonesia yang berasal dari kalangan akademisi.
Idrus lahir di Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan pada 14 Agustus
1962. Idrus menempuh pendidikannya dari SD hingga SMA di daerah asalnya
Sulawesi Selatan.
Suami dari Ridho Ekasari itu mengawali karirnya sebagai dosen di Universitas Islam Attahiriyah pada 1986 hingga 1992.
Ia juga pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor III Universitas
Islam Attahiriyah dan merupakan Sekjen PPAMPG pertama yang berasal dari
kalangan sipil.
Idrus sudah aktif di berbagai organisasi bahkan sejak berstatus
sejak pelajar seperti OSIS, Senat Mahasiswa, Dewan Mahasiwa, Pelajar
Islam Indonesia (PII), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), serta
Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII).
Di samping itu, pengalaman keorganisasian dan perpolitikan Marham
juga diperkaya dengan berbagai kegiatan yang diikuti dalam tubuh
Generasi Muda Kosgoro, Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) serta
Karang Taruna.
Idrus meraih gelar doktor ilmu politik dengan predikat cumlaude
setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul "Demokrasi Setengah
Hati; Studi Kasus Elite Politik di DPR RI 1999-2004".
Karir politik nasional Idrus Marham dimulai setelah terpilih sebagai
anggota MPR-RI pada Pemilu 1997 dan berlanjut hingga menjadi anggota
DPR/MPR RI periode 2009-2014.
Melalui partai Golkar ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan
Rakyat untuk tiga periode berturut-turut yaitu 1999-2004, 2004-2009, dan
2009-2004 untuk daerah pemilihan III Sulawesi Selatan.
Ia juga menjadi anggota Panitia Khusus Angket Century pada
2009-2010. Idrus Marham kembali membuat kejutan publik ketika
mengumumkan pengunduran dirinya dari Senayan dengan alasan memilih fokus
bekerja bagi partai menjelang penyelenggaraan Pemilu 2014. (WDY)
Idrus Marham gantikan Khofifah sebagai Mensos
Rabu, 17 Januari 2018 11:24 WIB