Denpasar (Antaranews Bali) - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyatakan pengembangan bandara setempat saat ini memasuki proses pelelangan di beberapa paket pengerjaan proyek jangka pendek guna mendukung pelaksanaan pertemuan IMF dan Bank Dunia.
"Mulai akhir bulan ini atau paling lambat awal Februari sudah mulai konstruksi," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Selasa.
Dia menjelaskan pengembangan bandara itu dalam jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan jelang forum IMF dan Bank Dunia 2018 dan jangka panjangnya untuk mengakomodasi kebutuhan pariwisata di Bali.
Menurut Arie, ditargetkan minggu kedua Januari 2018 sudah mulai menunjuk vendor karena sebelumnya telah dilakukan proses `beauty contest` (penilaian teknis) dan penawaran harga.
Arie menjelaskan untuk tahap pertama pengerjaan proyek pengembangan bandara itu diperkirakan mengerjakan apron di sebelah timur di dekat Markas Operasi Pangkalan Udara Ngurah Rai dan kargo.
Tahap pengerjaan selanjutnya, kata dia, yakni proyek gedung terminal VVIP dan apron bagian barat landasan pacu atau dekat dengan terminal VVIP. Selain pengerjaan proyek tersebut, rencananya juga dilakukan pemindahan terminal domestik dan internasional yang posisinya ditukar atau dikembalikan ke posisi semula dan pemindahan lahan untuk pengelolaan limbah dari utara ke selatan.
Untuk pengerjaan proyek apron barat diperkirakan akan menelan lahan sekitar 48 hektare yang dilakukan dengan cara pengurugan kawasan pesisir sebelah barat landasan pacu.
Arie menambahkan untuk tahap pertama pengembangan bandara diperkirakan menelan dana sebesar Rp2,3 triliun. (WDY)