Bogor (Antara Bali) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku bersyukur bahwa Presiden Jokowi telah menentukan pengganti posisinya terutama seseorang yang sudah dipersiapkan untuk menghadapi tantangan tugas ke depan.
"Saya juga bersyukur bahwa Presiden telah menentukan pengganti saya, dan pengganti saya ini, seperti disampaikan dipersiapkan untuk menghadapi tantangan tugas ke depan," kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Selasa.
Tantangan tugas ke depan yang dimaksud Gatot adalah adalah tahun politik.
Ia menambahkan, dari tiga kepala staf angkatan yang memenuhi syarat dalam menghadapi tahun politik adalah Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Menurut saya, sebagai tahun politik pertama KSAL bulan Mei pensiun, kalau jadi Panglima TNI kan cuma sebentar, KSAD Januari 2019 pensiun, KSAU ini sampai 2020 sehingga bisa memimpin TNI menghadapi tahun politik dengan lancar," katanya.
Gatot juga menilai bahwa segala sesuatu sudah sesuai persiapan karena juga penyiapan kader-kader sudah dilakukan sejak awal. "Semuanya sudah sesuai persiapan. Ini yang sudah dipersiapkan secara regenerasi. Penyiapan kader-kader yang disiapkan sejak awal. Saya ucapkan terima kasih bahwa langkah-langkah ini sudah dilakukan," katanya.
Nama Hadi Tjahjanto, kata dia, juga sudah diajukan ke DPR sehingga Gatot menegaskan begitu sudah diputuskan oleh DPR atau disetujui harus segera diputuskan.
Hal itu kata dia, agar tidak terjadi dualisme. "Sebaiknya begitu sudah diputuskan oleh DPR bahwa disetujui jangan lama karena ini terjadi dualisme, hanya tinggal satu langkah Kepres saja," katanya.
Ia memilih untuk segera menyerahkan posisinya agar Panglima TNI yang baru bisa segera bekerja efektif. "Saya kerja juga pakewuh, Pak Hadi juga bagaimana, lebih baik efektif saja, begitu selesai, mungkin satu minggu, lima hari, saya pamitan," katanya.
Gatot tak ingin menunggu sampai ia pensiun pada Maret 2018 baru kemudian menyerahterimakan jabatan tersebut. (WDY)