Denpasar (Antara Bali) - Bali memperoleh devisa dari ekspor furnitur sebesar 13,41 juta dolar AS atas pengiriman 307.081 pcs matadangangan tersebut ke pasaran mancanegara selama empat bulan periode Januari-April 2011.
Selain itu juga mengapalkan 275 set senilai 272.338 dolar AS mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, matadagangan bernilai ekonomis tinggi hasil sentuhan perajin Bali maupun dari sejumlah daerah di Indonesia yang dipasarkan lewat Pulau Dewata empat bulan pertama 2010 tercatat 998.061 pcs seharga 12,79 juta dolar AS, sehngga pada 2011 meningkat 4,80 persen.
Selain itu juga mengapalkan 867 set seharga 70.596 dolar AS atau bertambah 285,77 persen dibanding caturwulan I-2011 yang menghasilkan devisa sebesar 272,338 dolar AS.
Ketut Teneng menambahkan, furnitur merupakan salah satu dari 14 jenis hasil kerajinan Bali yang menembus pasaran mancanegara. Komoditas hasil kreativitas perajin lalinnya yang menembus pasaran luar negeri meliputi kerajinan anyaman, bambu batu padas, keramik, kerang dan kerajinan kulit.
Ekspor furnitur mampu memberikan kontribusi sebesar 8,16 persen dari total ekspor Bali secara keseluruhan sebesar 168,13 juta dolar AS selama caturwulan I-2011, turun 7,15 persen dibanding caturwulan yang sama tahun sebelumnya mencapai 181,08 juta dolar AS.
Ia menambahkan, ekspor furnitur dan hasil kerajinan lainnya sangat berfkultuasi itu, dipengaruhi oleh kondisi pasar, meskipun hasil kerajinan Bali tetap mendapat perhatian besar dari konsumen mancanegara.
Ke depan diharapkan perolehan devisa dari hasil kerajinan furniture lebih meningkat, mengingat perekonomian global sudah mulai membaik serta perajin berusaha meningkatkan mutu dan memperbanyak rancang bangun (desain) sesuai permintaan pasaran luar negeri, demikian dia mengatakan.(*)