"Inisiatif ini untuk menyelamatkan rusa-rusa itu dari ancaman erupsi Gunung Agung yang tidak dapat diprediksi," kata Kepala Hubungan Masyarakat Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Denpasar, Senin.
Menurut Emma, langkah evakuasi dilakukan untuk mengantisipasi bahaya erupsi Gunung Agung apalagi masyarakat di sekitar kawasan tersebut sudah banyak mengungsi sehingga rusa-rusa tersebut mendapatkan pasokan pakan yang terbatas.
Sepuluh rusa betina dengan nama latin "Cervus Timorensis" itu dievakuasi dari tempat penangkaran yang dikelola oleh kelompok masyarakat di Desa Pidpid.
Proses evakuasi berjalanan lancar karena dilakukan dengan cara yang hati-hati setelah sebelumnya tim memasang kandang jebakan.
Kandang jebakan itu telah dipasang tiga hari sebelumnya agar rusa-rusa tersebut terbiasa di dalam kandang jebak dan memudahkan proses pemindahan ke dalam kandang transfer.
Saat evakuasi, sepuluh rusa betina tersebut kondisinya sehat namun memerlukan perawatan yang lebih intensif di lembaga konservasi.
Sepuluh rusa tersebut kemudian dibawa ke Bali Zoo di Desa Singapadu, Kabupaten Gianyar.
"Nantinya ini akan menjadi satwa baru di tempat kami untuk pelestarian rusa," ucapnya menambahkan bahwa rusa Timor termasuk dalam kategori status rentan di alam liar oleh organisasi internasional konservasi alam (IUCN). (Dwa)