Purwakarta, Jawa Barat (Antara Bali) - Bupati Badung, Bali, Nyoman Giri Prasta mendapat kehormatan dari Wakil Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Drs H. Dadan Koswara untuk hadir di Gedung Balai Nageri Purwakarta, guna membahas potensi pariwisata berkelanjutan yang ada di daerahnya masing-masing.
"Kami mengucapkan terima kasih atas waktu untuk bertemu khusus dengan Bapak Dadan, karena pariwisata di Badung menjadi ujung tombak pembangunan di daerah kami. Kehadiran kami ke Purwakarta sekiranya dapat belajar cara membuat Taman Kota yang indah seperti di sini," ujar Giri Prasta saat diterima di Gedung Balai Negari Purwakarta, Selasa (10/10) malam.
Kehadiran Pemkab Badung kali ini, kata Giri Prasta terkait kegiatan Pekan Informasi Pembangunan (PIP) di daerah itu yang mengajak awak media di Badung berserta pimpinan DPRD di daerahnya untuk mengenal lebih dekat teknologi Taman Kota di Purwakarta yang diakui terbesar se-Asia Tenggara ini.
"Kami memilih mengunjungi Kabupaten Purwakarta karena memiliki Taman Kota yang bagus dan kami ingin belajar bagaimana cara mengembangkan taman kota yang indah untuk menggaet wisatawan di Badung," kata Giri Prasta yang juga Mantan Ketua DPRD Badung.
Ia menuturkan, kepada Wakil Bupati Purwakarta bahwa Badung khusunya dan Bali umumnya sampai saat ini menjadi daya tarik wisatawan karena masih menjaga alam, budaya dan manusianya agar tetap lestari.
"Pada prinsipnya kedatangan kami ingin belajar bagaimana membangun taman kota yang indah dengan kelap kelip lampu seperti di Purwakarta untuk menaikkan perekonomian masyarakat melalui pariwisat," katanya.
Dalam kunjungan itu, Giri Prasta didampingi Sekertaris Daerah Pemkab Badung I Wayan Adi Arnawa, Wakil Ketua II DPRD Badung, Made Sunarta beserta diantaranya anggotanya I Wayan Suyasa, Kepala Dinas Pariwisata Badung Made Badra, Asisten I Bidang Kesra Yoga Segara, Sekertaris DLHK Badung A.A. Ngurah Wila Kususma, Kabag Humas Putu Thomas Yuniartha beserta awak media yang ada di Badung.
Sementara itu, Wakil Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Drs H. Dadan Koswara mengatakan Purwakarta memiliki Taman Situbuleud yang setiap minggunya akan mementaskan atraksi air mancur menari yang dihiasi cahaya warna warni untuk menjadi daya tarik pariwisata.
"Tujuan lain dengan adanya Taman Situbelud ini, untuk mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar, sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat kami," ujarnya.
Acara budaya di Taman Situbuleud ini memiliki ciri khas air mancur menari Sri Baduga yang diiringi musik dan sendera tari yang ditarikan penari pegawai negeri setempat. Setiap minggunya, kata Dadan, kesenian yang ditampilkan di situbuled adalah Jaipongan dan kesenian khas sunda yang disajikan di air mancur ini.
Keunikan Situbuleud ini, kata dia, memiliki ciri khas air mancur yang berwarna-warni karena efek lampu yang diseting khusus menggunakan alat dan teknologi. "Kami mengembangkan potensi situbulet ini untuk dijadikan industri pariwisata yang bertujuan ingin menggerakkan perekonomian masyrakat sekitar," katanya.
Pihaknya ingin mengembangkan spirit budaya yang berkarakter yang mengarah kepada pariwisata yang memgangkat kearifan lokal yang secara terus meneruz dikembangkan di daerahnya.
"Kami juga membuka taman Pemda Purwakarta yany paling sering dikunjungi untuk studi banding dan wisatawan lokal untuk berfoto-foto pernikahan," ujarnya.
Meskipun PAD Purwakarta hanya Rp600 miliar per tahunnya, Dadan optimistis dengan mengangkat potensi pariwisata air mancur menari yang terbesar se-Asia ini dapat mengangkat perekonomian masyarakat setempat.
"Untuk pengelolaan objek wisata Situbuleud ini dikelola hanya 16 orang dan untuk pembiayaan listriknya namun efek domino untuk masyarakat sekitar sangat besar," katanya. (WDY)
Bupati Badung-Purwakarta Membahas Potensi Pariwisata Berkelanjutan
Rabu, 11 Oktober 2017 8:49 WIB