Pemerintah Kabupaten Badung, Bali berkomitmen untuk terus memajukan sektor pertanian di daerahnya selain pariwisata yang menjadi sektor utama di Badung.
"Sektor pariwisata memang menjadi unggulan sebagai sumber pendapatan asli daerah Badung. Namun, sektor pertanian juga patut mendapatkan prioritas utama. Inilah tantangan ke depan yang membutuhkan dukungan semua pihak," ujar Sekretaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa saat kegiatan peluncuran hasil survei penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) di Badung, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya memiliki harapan agar kedepannya sektor pariwisata juga benar-benar dapat dinikmati oleh semua sektor lainnya, salah satunya sektor pertanian.
"Oleh karena itu, kami ingin mewujudkan pariwisata berkelanjutan yang berbasis Tri Hita Karana dan dapat menumbuhkan petani milenial, serta mendorong petani dengan memberikan penguatan modal," kata dia.
Sekda Adi Arnawa menjelaskan komitmen itu juga telah diwujudkan pada tahun 2023 lalu melalui kebijakan Bupati Badung dengan memberikan penyertaan modal untuk Perumda Pasar Mangu Giri Sedana.
Menurutnya penyertaan modal tersebut digunakan membeli gabah petani Badung dan memberi insentif bagi petani berupa permodalan, pupuk, bibit dan berbagai kebutuhan lainnya.
"Dengan membeli produksi petani ini, kami berupaya dapat memotivasi petani agar bangga menjadi petani sekaligus mampu menekan alih fungsi lahan pertanian serta menekan laju inflasi," kata dia.
Ia menambahkan berdasarkan hasil survei tahun 2023, NTP Kabupaten Badung meningkat menjadi 112,39 dan NTUP Kabupaten Badung tercatat sebesar 114,25.
Untuk itu, Sekda Adi Arnawa juga memberikan apresiasi kepada jajaran Dinas Pertanian Badung melalui capaian tersebut sebagai indikator dari program-program yang berjalan selama ini yang telah mengurangi beban para petani.
"Ini harus dijaga. Dan kami berikan motivasi kepada jajaran Dinas Pertanian untuk tetap terus melakukan upaya-upaya dalam rangka untuk membantu petani Badung agar sejahtera," kata dia.